Jumat, 29 Agustus 2025

DPRD Sumut Sesalkan Aksi Saling Lapor Gubernur Edy Rahmayadi dengan Choki

Rencana pelaporan terkait pernyataan Coki yang mengatakan bahwa Edy sebagai 'Gubernur Jahanam'.

Editor: Erik S
(HO / Tribun Medan)
Pelatih tim biliar PON Sumut Khairuddin Aritonang dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melalui pengacara pribadinya berencana akan melaporkan balik pelatih biliar PON Sumut Khairudin Arionang ke Polda Sumut.

Rencana itu disebut-sebut terkait pernyataan Coki yang mengatakan bahwa Edy sebagai 'Gubernur Jahanam'.

Menanggapi kondisi terkini, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Hendro Susanto mengaku prihatin.
Menurutnya, permasalahan ini tidak akan semakin melebar, apabila mampu diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pertama kita prihatin di tahun 2022 ini, hal yang sebenarnya sudah bisa selesai dengan dilakukan secara persuasif antara keduanya, secara kekeluargaan tak terwujud," ucap Hendro, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Pengacara Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Kliennya Hanya Pegang Telinga Choki: Bukan Dijewer

Ia pun menyarankan, pengacara yang ditunjuk Edy Rahmayadi agar bisa menjalin komunikasi dengan kuasa hukum Coki, demi menuntaskan permasalahan.

Bukan malah melakukan hal sebaliknya.

"Saya rasa ada baiknya pak Gubernur perintahkan kuasa hukumnya untuk berkomunikasi dengan kuasa hukum Coki, duduk bersama, berdiskusi, bagaiamana untuk mendamaikan keduanya, saling memaafkan," sebutnya.

Lebih lanjut, Hendro mengatakan, memasuki 2022 artinya sudah tahun keempat Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah memimpin Sumut.

Baca juga: Polda Sumut Segara Periksa Pelapor Gubernur Edy Rahmayadi

Dan sebaiknya, sebagai pimpinan harus fokus dalam menyelesaikan program-program yang telah direncanakan supaya berjalan tepat waktu.

Apalagi dalam dua tahun ke depan, Sumut akan dihadapkan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Sumut dan Aceh.

"Karena ini kan tahun ke empat pak Edy. Dan kita bakal menjadi tuan rumah PON, sebaiknya kita fokus melakukan pembinaan demi meraih prestasi, serta menyiapkan infrastruktur pendukung," ujarnya

Maka ia berharap Edy Rahmayadi dengan jiwa kesatria, selaku pimpinan di Sumut, mau melakukan permintaan maaf terhadap Coki.

Hendro menjelaskan meminta maaf terlebih dahulu merupakan suatu perbuatan mulia.

"Dibanding kita menghabiskan waktu berdebat dengan polemik ini. Baiknya duduk bareng, saling meminta maaf bukan suatu yang tabu, sesuatu yang naif. Orang yang pertama meminta maaf, pastinya memiliki jiwa patriotik, kesatria walau dia seorang pemimpin dan atasan," kata Hendro.

Baca juga: Kasus Jewer Telinga Pelatih Biliar, POBSI Sumut: Gaya Kepemimpinan Edy Rahmayadi Memang Begitu

Hendro pun tak menampik bila situasi yang terjadi saat ini akan menguji sikap kenegarawan Edy Rahmayadi. Belum lagi harus mewujudkan janji-janji kampanye.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan