Kamis, 9 Oktober 2025

Gempa di Banten

Gempa 6,6 Magnitudo Guncang Banten, Bagaimana Kondisi Gunung Anak Krakatau?

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dinyatakan berstatus Level II atau Waspada, adakah hubunganya dengan gempa di Banten?

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews/JEPRIMA
ILUSTRASI Anggota TNI saat melakukan pemantauan aktivitas erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Sumur, Banten, Jumat (14/1/2022).

Gempa dirasakan hingga ke Jabodetabek bahkan Lampung dan merusak bangunan rumah dan fasilitas umum di Banten.

Apakah berpengaruh dengan status Gunung Anak Krakatau?

Dilansir dari TribunBanten, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dinyatakan berstatus Level II atau Waspada.

Pengamat Gunung Api Pos Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, mengatakan terlihat asap putih di kawah Gunung Anak Krakatau.

Asap putih itu berintensitas tipis hingga sedang setinggi 25 meter di atas puncak kawah.

Adapun ombak laut di sekitar Gunung Anak Krakatau terpantau sedang atau tenang.

Baca juga: Update Terkini Dampak Gempa Banten: 257 Unit Rumah Rusak, Ada di Sukabumi hingga Kabupaten Bogor

"Masih berstatus Waspada," katanya melalui pesan instan, Sabtu (15/1/2022).

Pada periode pengamatan Sabtu 15 Januari 2022 pukul 00.00 sampai pukul 24.00, cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan.

Angin bertiup ke arah tenggara dan selatan dengan suhu udara 26-31 celcius dan kelembapan udara 45-68 persen.

Secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Pemprov Banten Kirim Bantuan Logistik ke Korban Gempa Banten di Pandeglang

Untuk kegempaan tercatat low frekuensi dengan jumlah 4 kejadian, amplitudo 6 sampai 16 milimeter dengan durasi 50 sampai 70 detik.

Kemudian, tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 0.5 sampai 5 milimeter dengan dominan 1 milimeter.

"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah. Dengan kondisi Level II saat ini," ucapnya.

Deny mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang belum jelas kebenarannya.

Sempat beredar foto Gunung Anak Krakatau meletus

Dilansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, foto letusan Gunung Krakatau yang beredar melalui pesan WhatsApp tidak benar atau hoaks.

Baca juga: Cerita Penunggu Pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Gendong Istrinya dengan Infus Saat Gempa Banten

Foto Gunung Krakatau yang terlihat mengeluarkan abu vulkanik itu beredar pascaterjadinya gempa bumi magnitudo 6,6 yang berpusat di Sumur, Kabupaten Pandeglang pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.

"Hoaks, Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau sudah menjawab hal tersebut," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Serang Tarjono saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Dikatakan Tarjono, BMKG mengimbau kepada masyarakat apabila mendapatkan informasi yang meragukan kebenarannya, Tarjono meminta agar memutus mata rantai penyebaran berita hoaks tersebut bukan menyebarkan kembali.

"Silahkan klarifikasi ke BMKG terdekat, atau Pos Pantau Gunung Anak Krakatau. Jangan ditanyakan di WA grup," ujar Tarjono.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved