Kamis, 2 Oktober 2025

FAKTA Bayi Meninggal di Ambulans Terjebak Macet, Polisi Periksa Sopir, Diduga Lewatkan RS Terdekat

Berikut sejumlah fakta bayi di Sulawesi Selatan meninggal di ambulans karena terjebak macet.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
twitter.com/Pasifisstate
Berikut sejumlah fakta bayi di Sulawesi Selatan meninggal di ambulans karena terjebak macet. 

"Sehingga dalam perjalanan anak tersebut meninggal," ungkap Tomang.

Sopir Diduga Melewatkan RS Terdekat

Di sisi lain, Komang menyebut ada dugaan sang sopir melewatkan rumah sakit terdekat yang dilewati ambulans.

Menurutnya, dalam keadaan darurat, sang sopir justru membawa anak tersebut ke rumah sakit terjauh.

"Kedua yang kita ketahui kenapa ambulans tidak membawa ke rumah sakit terdekat? kita ketahui yang dilalui adalah lima rumah sakit yang ada di Sulawesi Selatan."

"Mengapa rumah sakit yang terjauh yang dibawa terhadap korban tersebut?" ujar Komang mempertanyakan.

Baca juga: Viral Video Bayi Meninggal di Ambulans Karena Terjebak Macet, Kapolda Sulsel Angkat Bicara

Sang Anak Mengalami Sakit Kronis

Komang mengaku menyesal mengapa peralatan medis dalam ambulans tidak lengkap.

Padahal, sang anak menderita penyakit kronis yang menyebabkan sesak nafas.

"Disinilah perlu kita sesalkan apa yang disampaikan dari inisial M, sopir ambuans yang kendaraannya tidak dilengkapi dengan peralatan medis sehingga anak tersebut meninggal."

"Anak yang meninggal tersebut sudah mengalami sakit kronis, sesak, ini seperti yang disampaikan orang tuanya," jelas Komang.

Baca juga: Ditolak Ambulans dan Angkot, Ibu Baru Melahirkan Dibawa Pakai Mobil Patroli Polisi ke Puskesmas Koja

Sopir Masih Diperiksa oleh Polisi

Buntut dari viralnya video tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sang sopir atau M.

Terlebih, mengenai motif dan alasannya membawa sang pasien ke rumah sakit terjauh dan melewatkan lima rumah sakit lain.

"Untuk sopir ambulans sodara M sudah dipanggil oleh intelejen dan Direktorat Lalu Lintas untuk diminta klarifikasi alasannya membuat berita di media sosial terkait pengawalan tidak ada tim escortingnya," tutur Komang.

Adapun, Komang menjelaskan alasan tim escorting ditiadakan lantaran beberapa pihak justru melakukan arogansi saat mengawal ambulans.

Untuk itu, Kapolda Sulsel menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi ke pihak rumah sakit atau ambulance yang membutuhkan pengawalan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved