Selasa, 9 September 2025

Jasad Bayi Prematur Dibonceng Motor 104 KM, Ayah Tak Bisa Sewa Ambulans, Uang Kurang Rp 100 Ribu

Jasad bayi premature nekat dibonceng menggunakan sepeda motor sejauh 104 kilometer. Hal ini dilakukan lantaran sang ayah tak bisa menyewa ambulans.

Penulis: Miftah Salis
Kolase Tribunnews.com: Humas Pemprov Sulsel dan www.freepik.com/
(Kiri) Foto Asdar saat ditemui perwakilan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan (Kiri) Ilustrasi jenazah bayi. 

TRIBUNNEWS.COM - Jasad bayi premature nekat dibonceng menggunakan sepeda motor sejauh 104 kilometer.

Hal ini dilakukan lantaran sang ayah tak bisa menyewa ambulans.

Uang yang dimiliki kurang Rp 100 ribu unuk menyewa ambulans tersebut.

Kisah miris datang dari Sinjai, Sulawesi Selatan.

Seorang pria bernama Asdar (29) terpaksa membawa jasad bayinya sejauh 70 kilometer.

Asdar membawa jasad sang anak menggunakan motor dari RSUD Pancaitana, Kabupaten Bone ke rumahya pada Minggu (31/1/2022).

Asdar nekat melakukan hal tersebut lantaran tak memiliki cukup uang untuk membayar sewa ambulans.

Mengutip dari Tribun Timur, istri Asdar yakni Juliatun Mariani (25), melahirkan di RSUD Sinjai pada Kamis (27/1/2022).

Sebelum melahirkan, Juliatun mengalami pendarahan di usia kehamilan tujuh bulan.

Si bayi pun berhasil selamat setelah dilahirkan secara caesar.

Baca juga: Fakta-fakta Pipi Bayi 14 Bulan Kena Panah di Makassar, Ternyata Korban Salah Sasaran

Baca juga: Ayah Bawa Jasad Bayi Pakai Motor: Pihak RS Minta Maaf, Plt Gubernur Minta Kejadian Tak Terulang Lagi

Baca juga: Dalam 2 Minggu, Pasien Covid-19 di RSUD Kota Depok Naik 5 Kali Lipat, Ada Juga Bayi yang Terpapar

Berikut kisah viral seorang ayah terpaksa bawa jasad bayinya pakai motor sejauh 87 km karena kurang Rp 100.000 untuk bayar ambulans.
Berikut kisah viral seorang ayah terpaksa bawa jasad bayinya pakai motor sejauh 87 km karena kurang Rp 100.000 untuk bayar ambulans. (Kompas.com/Humas Pemprov Sulsel)

Pihak RSUD Sinjai kemudian merujuk bayi premature tersebut ke RSU Pancaitana Kabupaten Bone.

Bayi Asdar sempat mendapat perawatan di RS Datu Pancaitana sebelum akhirnya meninggal dunia.

Mengutip dari Kompas.com, Asdar lalu meminta pihak RS Pancaitana Bone untuk mengantarkan jasad anaknya menggunakan mobil ambulans.

Namun ia diminta membayar Rp 600 ribu.

Sementara Asdar hanya mengantongi uang Rp 500 ribu.

“Kata pihak rumah sakit biayanya tidak cukup, terpaksa jasad bayi saya bawa pulang menggunakan motor,” katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan