Kecelakaan Maut di Bantul
Kecelakaan Maut Bus di Bantul: Kondisi Bus Bagus Tapi Sopir Lalai
KNKT mengatakan kecelakaan maut bus pariwisata Bukit Bego, Imogiri, Bantul, DIY disebabkan kelalain sopir
Editor:
Erik S
"Itu kemarin pengemudi (bus) menggunakan gigi tiga. Kita pakai gigi 2 saja tanpa rem tanpa ngegas kecepatannya bisa segitu. Apalagi kemarin pakai gigi 3, itu dia (sopir bus) terus memaksa melakukan pengereman berkali-kali," urainya.
Menurutnya, ketika volume kendaraan semakin besar maka gaya gravitasi yang ditimbulkan juga semakin besar.
Terlebih dari keterangan saksi, saat itu sopir melaju dengan menggunakan gigi perseneling 3.
Sopir bus tersebut memaksa melakukan pengereman berkali-kali.
Sedangkan sistem kerja rem angin sebenarnya adalah ketika kendaraan diinjak pedal gasnya maka angin akan mengisi, dan pada saat mengerem kendaraan itu membuang angin yang ada di dalam tabung.
Baca juga: Kata Pakar UGM soal Dugaan Rem Blong pada Kecelakaan Bus yang Menewaskan 13 Orang di Bantul
"Nah pada saat turun itu dia tidak banyak kesempatan mengisi, dia hanya membuang (angin) terus," katanya.
Pada saat tekanan angin kurang dari 6, lanjutnya, pengemudi hanya merasakan remnya tak berfungsi.
Meski pengemudi menginjak rem dan masih terdengar mengeluarkan angin, tetapi secara teknis bus tersebut tidak melakukan pengereman atau kehilangan tenaga untuk pengereman.
( Penulis: Santo Ari)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Analisis KNKT soal Kecelakaan Bus di Bukit Bego Bantul: Human Error, Sopir Turun dengan Persneling 3