Selasa, 26 Agustus 2025

Ritual di Pantai Payangan Jember

Pasutri Jadi Korban Tewas Ritual Maut, Bermula dari Pengajian, Sudah 3 Kali Ikut Ritual & Bawa Anak

Pasangan suami istri asal Desa/Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur turut menjadi korban tewas ritual maut di Pantai Payangan.

Via Tribun Jakarta
Warga mengevakuasi evakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 pengikut padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang ritual di Pantai Payangan terseret ombak. (Basarnas) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri asal Desa/Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur turut menjadi korban tewas ritual maut di Pantai Payangan, Minggu (13/2/2022).

Mereka adalah Syaiful Bahri (40) dan Sri Wahyuni Komariyah (35).

Ternyata mereka sudah tiga kali mengikuti ritual tersebut.

Bahkan, saat ikut ritual mereka kerap membawa anaknya.

Keikutsertaan mereka bermula saat mengikuti sebuah pengajian.

Rumah duka di Desa Ajung sudah didatangi keluarga dan warga sekitar, Minggu (13/2/2022) siang.

Baca juga: UPDATE Ritual Maut di Pantai Payangan: Motif Tiap Korban Berbeda, Kesaksian Juru Kunci Bukit Samboja

Lima orang anak Syaiful dan Sri berada di ruang tamu ketika Bupati Jember, Hendy Siswanto mendatangi rumah duka. Kelima anak kecil itu, didampingi kakeknya, Maid, dan sang nenek, Painah, serta beberapa saudara.

Anak sulung Syaiful, SAM (15) bercerita, ayah dan ibunya bersama-sama datang ke pengajian kelompok tersebut, sampai akhirnya mengikuti ritual di Pantai Payangan.

Sang ayah baru dua bulan terakhir ikut pengajian kelompok tersebut. Tiga kali, ayah dan ibunya mengikuti ritual ke Pantai Payangan.

"Ritualnya ada ke Pantai Payangan, ada juga ke pegunungan," ujarnya.

SAM dan dua orang adiknya yang cukup besar secara bergantian dibawa ikut ke pengajian kelompok tersebut.
Pengajian biasanya diadakan di rumah Ketua Kelompok Tunggal Jati, Nurhasan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.

Baca juga: Bripda Febriyan Meninggal, Istri: Bilangnya Cuma Mau Pergi ke Pantai, Tidak Bilang Kalau Ada Ritual

Baca juga: FAKTA Ritual Maut di Pantai Payangan: Anggota Polisi Jadi Korban hingga Kesaksian Korban Selamat

"Kadang yang di Abah, dekat rumah," imbuh SAM sambil menyebut salah satu tetangganya.

Pada Sabtu (13/2/2022) sekitar pukul 21.00 WIB, Syaiful Bahri dan Sri Wahyuni berangkat berdua ke rumah ketua kelompok untuk berkumpul sebelum berangkat ke pantai.

Sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, yang menjadi lokasi ritual.

"Kalau ritual di Pantai Payangan, ayah sudah ikut tiga kali. Yang kedua, sekitar 10 hari lalu," ujar SAM.

SAM mengaku pernah diajak sekali oleh orang tuanya mengikuti ritual itu.

Dia menceritakan, mereka memakai kaus hitam berlogo dan bertuliskan nama kelompok Tunggal Jati.

"Semuanya berpakaian hitam," tuturnya.

Setelah berada di tepi pantai, mereka berdiri menghadap ke pantai dengan lengan saling bergandengan.

Kemudian mereka duduk, masih menghadap laut.

Pencarian korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2/2022).
Pencarian korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2/2022). (Tribun Jatim Network/Sri Wahyunik)

Dalam ritualnya, mereka membaca sejumlah bacaan seperti syahadat, surat Al-Fatihah, beberapa surat pendek, juga bacaan dalam bahasa Jawa.

SAM menyebut, ritual itu seakan memanggil ombak.

"Jadi dari ombaknya kecil, sampai besar. Tubuh memang harus terkena ombak. Ritual berakhir dengan mandi di laut," imbuhnya.

Ritual berakhir sekitar pukul 02.00 WIB. Sebab biasanya sekitar pukul 03.00 WIB, Syaiful dan istrinya sudah tiba di rumah, meskipun kadang pernah tiba selepas Subuh.

Ritual dilakukan setiap penanggalan Kliwon di kalender Jawa.

Peristiwa maut yang terjadi dini hari tadi adalah Minggu Kliwon.

Ritual sebelumnya digelar Kamis Kliwon atau Kamis (3/2/2022), 10 hari lalu.

Baca juga: Motif Warga Ikut Ritual Pantai Payangan, Ada yang Berharap dapat Jodoh hingga Minta Ilmu Hitam

Namun dalam ritual yang terjadi pada Minggu Kliwon, yakni Minggu (13/2/2022), berujung maut.

Ombak besar menggulung peserta ritual ketika masih dalam tahapan berdiri.

"Mereka berdiri di tepi laut, sedangkan kondisi ombak besar," ujar Kapolsek Ambulu, AKP Maruf.

Ombak Pantai Selatan sedang besar juga diakui oleh juru kunci makam Bukit Samboja, Salidin.

"Ombaknya besar, dan sudah saya beri pesan supaya jangan dekat-dekat laut," ujarnya.

Dalam ritual berujung maut itu, 11 orang meninggal dunia, dan 12 orang selamat.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Remaja di Jember Ceritakan Orang Tuanya Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan: Kliwon

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan