Kamis, 21 Agustus 2025

Ritual Maut Tewaskan 11 Korban di Jember: Berharap Berkah dari Ratu Pantai Selatan

Dalam ritualnya, mereka membaca sejumlah bacaan seperti syahadat, surat Al-Fatihah, beberapa surat pendek, juga bacaan dalam bahasa Jawa.

Editor: Erik S
Kolase Tribunnews.com: TribunJatim.com/Sri Wahyunik dan Kompas/Istimewa
(Kiri) Kondisi pantai Pantai Payangan Jember dan (Kanan) korban saat dievakuasi oleh warga. 

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo mengatakan ritual tersebut digelar dengan berbagai tujuan.

Tujuan-tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga mempermudah mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember: Kami Sedang Meditasi

"Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan," kaya Hery dikutip dari program Sapa Indonesia Malam Kompas TV via Kompas.com.

Ritual Kelompok Tunggal Jati Nusantara itu diadakan di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Amulu, Jember pada Minggu (13/2/2022).

Sekilas mengenai Kelompok Tunggal Jati

Kelompok Tunggal Jati Nusantara berdiri sejak tahun 2011. Namun mulai banyak memiliki anggota sekitar tahun 2015.

"Sejauh ini ada sekitar 100 orang anggotanya. Namun setiap kali pertemuan paling hanya sekitar 20 orang, karena dilakukan di rumah ketuanya," kata Kapolres.

Salah satu hal yang dilakukan di kelompok itu adalah melakukan ritual di laut.

Ritual dilakukan di Pantai Payangan, salah satu titik dalam pesisir laut selatan Jember.

Melalui kegiatan ritual di laut itu, mereka ingin membuang sial melalui proses pembersihan diri.

"Ritual dilakukan, pertama untuk membersihkan diri, dan kedua mengharapkan berkah dari Ratu Pantai Selatan. Mereka membaca doa-doa, termasuk ada doa dalam Bahasa Jawa, yang itu perlu kami dalami lagi tentang bacaan itu, nanti masuk dalam Kejawen seperti apa," imbuhnya.

Ritual mandi di laut selatan itu dilakukan dalam waktu-waktu tertentu.

Ketika ditanya tentang kondisi Nurhasan, ketua kelompok itu saat ini, Hery mengatakan, dia masih dirawat di RSD dr Soebandi Jember.

Baca juga: Kronologi Tragedi di Pantai Payangan Jember, Diduga Ritual untuk Menenangkan Diri

"Karena mengalami sesak nafas, dan terbentur batu karang. Nanti kalau yang bersangkutan sudah keluar dari rumah sakit, kami akan mintai keterangan," ujarnya.

Hery berjanji dalam waktu dekat, pihaknya akan merampungkan penyelidikan kasus tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan