Kamis, 11 September 2025

Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang

Keluarga Korban Kebakaran Pesantren Datangi RSUD Karawang: Identifikasi Jenazah Masih Berlangsung

Abdul Rohim (40) mengatakan, ia datang ke RSUD menjemput keponakannya.

Editor: Erik S
Tribunbekasi.com
Bangunan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang kebakaran, Senin (21/2/2022). 

"Kalau jenazah itu tiba sekitar pukul 17.30 WIB. Sejak tadi siang, kami bersama pihak kepolisian mengurus di lokasi," kata Andi saat diwawancara di RSUD Karawang, Senin (21/2/2022).

Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait identitas korban meninggal.

"Kalau jenazah idenstitasnya kami belum tahu, sebab saat ini saya belum selesai proses identifikasi," kata dia.

Sementara mengani korban luka, Andi mengatakan, korban kebakaran mayoritas menderita luka sedang dan luka ringan.

"Data yang ada di kami awal itu ada 2 orang, kemudian 1 korban menyusul merupakan rujukan dari Puskesmas," imbuhnya.

Berikut merupakan data korban yang tengah di rawat di ruang IGD RSUD Karawang.

Muhammad Aang (14), Kianu (15), sementara satu korban yang merupakan rujukan dari Puskesmas, pihak RSUD belum bisa memberikan informasi identitasnya.

"Korban yang saat ini sedang dirawat merupakan korba luka sedang, mayoritas mereka menderita luka bakar di sejumlah bagian tubuhnya," ucapnya.

Mati Syahid

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berduka atas kebakaran yang terjadi di Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Kronologi Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang yang Tewaskan 8 Santri

Ia mengatakan segera datang ke pesantren tersebut di sela rangkaian kegiatan dinasnya, Selasa (22/2/2022).

"Atas nama komunitas pesantren, kami mengucapkan berbela sungkawa. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, mudah-mudahan santri yang meninggal husnul khatimah," kata Uu melalui ponsel, Senin.

Uu meyakini para santri yang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut syahid karena tengah menuntut ilmu, terlebih ilmu agama.

Juga karena meninggal dalam sebuah musibah.

"Semoga orang tua dan keluarga diberi kesabaran. Masyarakat tidak saling menyalahkan dengan kejadian ini. Apapun musibah, adalah kehendak-Nya," kata Panglima Santri Jabar ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan