Sabtu, 23 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Kepala Suku Besar Puncak Marah pada KKB Papua: Mereka Cuma Buat Hancur dan Membunuh

Abelom Kogoya, mengaku marah terhadap KKB Papua yang telah membunuh anaknya, Beby Tabuni.

Editor: Daryono
Istimewa
Kolase Tangkapan Layar Kepala Suku di Kabupaten Puncak, Aleboni Tabuni dengan Insiden KKB Papua tewaskan 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika. 

Tidak hanya itu korban selamat tampak meminta pertolongan hingga melambaikan tangan ke kamera CCTV.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyampaikan kronologi singkat terkait peenyerangan berdarah  tersebut.

Penyerangan terjadi di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 13.00 WIT.

Awalnya kedelapan pekerja sipil itu diserang saat mereka tengah memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

Tangkapan layar dari CCTV Tower B3 yang terletak di Distrik Beoga menunjukkan salah satu pekerja PT. PTT yang selamat tengah meminta pertolongan ke arah kamera setelah KKB menyerang mereka pada Rabu (2/3/2022) dini hari. Akibat kejadian tersebut, delapan pekerja tewas akibat luka tembak, Puncak, Papua.
Tangkapan layar dari CCTV Tower B3 yang terletak di Distrik Beoga menunjukkan salah satu pekerja PT. PTT yang selamat tengah meminta pertolongan ke arah kamera setelah KKB menyerang mereka pada Rabu (2/3/2022) dini hari. Akibat kejadian tersebut, delapan pekerja tewas akibat luka tembak, Puncak, Papua. (IST via Kompas.com)

Dikutip dari Tribun-Papua.com, penyerangan tersebut terjadi secara tiba-tiba.

Menurut Kolonel Inf Aqsha Erlangga, informasi tersebut didapat melalui telepon dari karyawan atas nama AL.

"Akibat dari penyerangan tersebut, 8 orang Karyawan PTT meninggal dunia."

"Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT, "katanya.

Salah seorang Karyawan PTT yang selamat bernama NS.

NS kemudian meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3.

Baca juga: 8 Karyawan PTT yang Tewas Ditembak KKB di Distrik Beoga Papua Belum Bisa Dievakuasi

Sementara dilansir oleh Kompas.com, Aqsha mengatakan, saat ini yang selamat dari peristiwa penyerangan itu masih berada di wilayah sekitar bersama rekan-rekannya yang meninggal dunia.

Proses evakuasi rencananya akan dilakukan Jumat pagi ini (4/3/2022).

Namun, upaya evakuasi ini terkendala cuaca.

Aqsha menyebut proses evakuasi kemungkinan akan dilakukan oleh Polda Papua dan juga perbantuan dari Kodam XVII/Cenderawasih.

"Serta sudah barang tentu Polda Papua akan mencari pelaku pembunuh,” kata Aqsha.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan