Rabu, 20 Agustus 2025

Aplikasi Trading Ilegal

Kisah Korban Binomo dan Quotex di Sumut: Tidak Hanya Hari, Sinyal pun Disalahkan Karena Kalah

Mereka juga harus menjual mobil, kehabisan uang tabungan, hingga hampir cerai dengan istrinya.

Editor: Erik S
TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY
Dua korban penipuan berkedok Binomo telah siap membuat laporan di SPKT Polda Sumut, Senin (14/3/2022) 

Meskipun deposit yang dikirimkan paling tinggi Rp 12 juta, namun total uang yang sudah hilang mencapai Rp 380 juta.

Dikatakannya, pada awal-awal ikut, dia ikut bergabung dalam grup Telegram. Di grup itu, dia ''diajari' sampai profit.

Baca juga: Tak Kooperatif, Indra Kenz Masih Tutup Mulut saat Diminta Bongkar Dalang Pemilik Aplikasi Binomo

Dia juga ikut trading bareng dengan afiliator. Saat itu dia sempat melihat afiliator itu loss namun yang disalahkan karena sudah sore, pasar sedang turun, sinyal tidak bagus dan alasan lainnya.

Di bulan Desember dia pernah merasa curiga dengan Binomo. Namun dia terus termotivasi untuk terus bermain karena ingin mengembalikan kekalahan yang sudah dideritanya.

"Kenapa mau ikut terus, karena sifat manusia kalau sudah loss kan enggak ikhlas, apalagi ada iming-iming dan harapan. Masak kelen bisa saya gak bisa, sama-sama makan nasi. Kalian bisa belajar, kita belajar, main lagi, loss lagi," katanya.

Kehilangan mobil

Saat loss, dia pernah menyampaikannya kepada afiliator dan dijawab bahwa akan dikembalikan namun setelah kemudian hari ditanyakan, afiliator itu susah dihubungi dan seolah membuatnya bosan.

Setelah itu, dia berganti mentor. Mentor yang baru, kata dia, menjelaskan dengan jujur bahwa uang yang sudah loss, tidak bisa digantikan dari trading.

"Sempat kehilangan mobil 1. Apa yang bisa dijual, dijual lah. Deposit itu paling besar Rp 12 juta. Saya sedikit-sedikit tapi sering. Jadi dalam 2 bulan, saya habis Rp 380 juta," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum VA dan RM Dongan Nauli Siagian mengatakan, di Sumut ada 400 orang yang menjadi korban dan kemungkinan akan membuat laporan.

Kali ini, hanya dua orang yang melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut dengan terlapor berinisial J alias NW dan Z.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan adanya laporan yang masuk ke Polda Sumut dari dua orang berinisial VA dan RM. Dengan adanya laporan itu, penyidik dari Polda Sumut akan melakukan penyelidikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan