Rabu, 27 Agustus 2025

Pemuda Korban Pembacokan dan Penyiraman Air Keras di Palembang Terbaring Lemas di Kasur Tipis

Wahyu Saputra (20) korban pembacokan, penyiraman air keras saat melintas dekat Pasar Cinde Palembang, kini kondisinya memprihatinkan.

TribunSumsel/Shinta Dwi Anggraini
Wahyu Sapurta (20) korban pembacokan dan penyiraman air keras di Jalan Jenderal Sudirman dekat Pasar Cide Palembang saat ditemui di kediamannya di Jalan Binjai Kecamatan IB II Palembang, Kamis (28/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Wahyu Saputra (20) menjadi korban pembacokan disertai penyiraman air keras.

Peristiwa keji itu dialkukan oleh rombongan tak dikenal, saat korban melintas di Jalan Jenderal Sudirman.

Tepatnya di dekat Pasar Cinde Palembang, Rabu (27/4/2022) malam.

Kini kondisi Wahyu sangat memprihatinya, tubuhnya tergolek lewas di kasus tipis, di ruang tamu rumahnya.

Beberapa bagian tubuhnya penuh luka, diperban.

Ada bercat hitam di wajah, dampak kena siraman air keras.

Jari Kelingking dan Manis Putus, Ada Bercak Hitam di Muka Karena Air Keras

Akibat peristiwa itu, warga Jalan Binjai Kecamatan Ilir Barat II Palembang tersebut mengalami sejumlah luka parah ditubuhnya.

"Jari kelingking sama manis sebelah kiri putus. Terus lengan kiri parah. Sama tempurung paha kanan pecah, sebelah kanan juga kena senjata," ucapnya memaparkan luka yang dia alami, Kamis (28/4/2022).

Ditemui di kediamannya, Wahyu kini hanya bisa terbaring lemas di kasur tipis yang berada di ruang tamu.

Baca juga: Duo Begal Sadis di Lumajang: Beraksi di Hutan Jati, Korban Dikalungi Celurit, Polisi Ditabrak

Nampak beberapa bagian tubuhnya terutama tangan dan kaki masih diperban.

Tak hanya itu, terlihat pula bercak-bercak hitam dibanyak bagian wajah sebelah kirinya bahkan nyaris mengenai mata.

Bercak itu dia dapatkan dari siraman air keras yang dilakukan oleh pelaku.

"Pertama saya disabet dari belakang, jadinya saya terkapar. Terus pakai dia pakai senjatanya ke badan saya. Habis itu entah siapa, ada yang siram air keras juga," ucapnya.

Pengakuan Korban

Lanjut dikatakan, peristiwa itu terjadi ketika Wahyu sedang membonceng dua temannya mengendarai sepeda motor.

Mereka berbonceng tiga hendak membeli makanan sahur di kawasan Jendral Sudirman.

Namun ketika melintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat rumah makan sederhana dari arah simpang IP menuju pasar Cinde, tiba-tiba laju motor mereka dihentikan oleh sebuah mobil jenis Brio warna kuning.

Baca juga: Pernah Ditawar Rp 2 Miliar, 2 Patung Macan di Kompleks Pemakaman Tionghoa Kediri Dicuri

Baca juga: Jokowi Direncanakan Buka Formula E di Ancol, Harga Tiket Termurah Rp 250 Ribu, Termahal Rp 10 Juta

Tak lama setelah itu, muncul rombongan puluhan orang mengendarai sepeda motor yang juga mendekati mereka.

"Orang yang dari mobil itu turun, dia tanya, kamu anak rusun bukan. Saya jawab, bukan. Ya memang saya bukan tinggal disana," ungkapnya.

Akan tetapi bantahan itu langsung direspon sabetan senjata tajam secara bertubi-tubi oleh pelaku.

Tak cukup sampai di situ, ada juga orang yang menyiram air keras ke wajah pemuda ini.

"Sudah, habis itu saya tidak tahu apa-apa lagi. Sakit semua rasanya," ungkapnya.

Minta Pelaku Dihukum Berat

Diakui Wahyu, dirinya sama sekali tidak mengenal pelaku maupun rombongannya.

Beredar pula informasi bahwa Wahyu adalah korban salah sasaran.

Atas hal tersebut, Wahyu sangat tidak terima.

Sebab perbuatan pelaku beserta rombongannya sudah sangat keterlaluan karena bahkan membuatnya terancam cacat.

"Saya maunya orang-orang itu ditangkap terus dikasih hukuman berat. Keterlaluan mereka," ucapnya.

pembacokan disertai penyiraman air keras palembang 2
Seorang warga menunjukkan lokasi pembacokan disertai penyiraman air keras terhadap seorang pria di Jalan Jenderal Sudirman dekat Pasar Cinde Palembang, Rabu (27/4/2022) dini hari

Cerita Orang Tua Korban Pembacokan, Anak Terluka Kini Pusing Biaya tak Ditanggung BPJS

Cerita orang tua korban pembacokan, Rajab (44) tak menyangka anaknya akan menjadi korban pembacokan disertai penyiraman air keras yang diduga salah sasaran.

Apalagi dia juga terpaksa mengambil keputusan dengan cepat membawa pulang anaknya, Wahyu Saputra (20) yang baru satu hari mendapat perawatan medis di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

Bukan tanpa alasan, Rajab tak kuat menanggung biaya berobat sang anak yang sama sekali tidak ditanggung oleh BPJS.

"Biayanya saya tidak sanggup," ucap warga Jalan Binjai Kecamatan IB II Palembang ini saat ditemui di kediamannya, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Rindu Sambal Buatan Emak, Yusuf Mudik Kendarai Vespa Ekstrim dari Sabang Aceh ke Malang 

Bekerja dengan membuat bawang goreng lalu menjualnya, Rajab mengaku penghasilan saat ini sudah turun drastis sejak persoalan minyak goreng beberapa waktu lalu.

Meski sudah tidak lagi terjadi kelangkaan, dia terkadang dia masih harus menghadapi ribetnya proses membeli minyak goreng curah.

Seperti harus menggunakan KTP serta jumlah pembelian yang dibatasi menjadi persoalan tersendiri yang dihadapinya.

Kondisi itu membuat Rajab dan istri harus ekstra keras dalam mengatur keuangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Belum sudah persoalan itu, nyatanya Rajab dan istri kini harus menghadapi musibah yang menimpa anaknya.

Selain tak tega melihat anaknya yang sudah diluki, mereka juga dipusingkan oleh biaya pengobatan.

"Kemarin untuk biaya sehari di rumah sakit sama tindakan operasi kecil saya habis uang sekitar Rp.1,8 juta," ungkapnya.

Baca juga: Ditinggal Suami Merantau ke Papua, Wanita Asal Pati Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap di Kandang Sapi

Dengan penghasilannya saat ini, Rajab merasa jumlah tersebut sudah cukup besar baginya.

Itulah mengapa Rajab tidak sanggup bila harus menanggung biaya lebih dari itu.

Kondisi tersebut membuat Rajab terpaksa mengambil langkah tegas dengan membawa pulang anaknya meski baru sehari di rumah sakit.

"Saya sudah tanya sama pihak RS, katanya memang tidak dicover BPJS," ucap dia.

Sebenarnya, kata Rajab, masih ada sejumlah tindakan operasi yang semestinya dilakukan terhadap sang anak.

Sebagai orang tua, tentu dia sangat ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Dia juga tidak ingin bila anaknya kelak akan mengalami luka permanen.

Namun apadaya, operasi lanjut yang diperkirakan memakan biaya sekitar Rp.30 juta membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ya harapannya, anak saya bisa dioperasi lanjut. Dipasang pen di kakinya. Tapi gimana, saya tidak punya biaya," ucapnya.

pembacokan dan siram air keras palembang 3
Rajab (44) orang tua Wahyu Sapurta (20) korban pembacokan di Palembang diduga salah sasaran kini kebingungan biaya pengobatan yang tak ditanggung BPJS.

Kronologis Pemuda Dibacok di Palembang, Hendak Beli Makan Sahur, Diserang Puluhan Orang Naik Motor

Kronologis pemuda dibacok di Palembang, hendak beli makanan sahur, diserang puluhan orang naik motor.

Wahyu Saputra (20) menjadi korban penganiayaan oleh rombongan orang tak dikenal saat melintas di jalan Jendral Sudirman dekat Pasar Cinde Palembang, Rabu (27/4/2022) sekira pukul 02.40 WIB.

Rizki (19) seorang rekan korban yang menyaksikan langsung kejadian itu menuturkan, mereka sedang dalam perjalanan untuk membeli makanan sahur.

"Kami boncengan motor," ucapnya.

Melintas dari arah Bundaran Air Mancur hendak mengarah ke Simpang Charitas, laju sepeda motor mereka langsung terhenti saat muncul rombongan yang menghalang mereka.

Tepatnya saat mengarah ke Simpang Pasar Cinde persis di belakang tiang ETLE tak jauh dari rumah makan sederhana.

Diperkirakan ada sekitar 20 sepeda motor dan satu unit mobil kendaraan yang menghalau mereka.

"Ya kami jadinya setop. Mereka cegat kami," ucapnya.

Baca juga: Potret Artis Barbie Kumalasari Jadi Kuasa Hukum Terdakwa Oknum Guru Ngaji Cabul di Depok

Tanpa berkata apapun, seorang pelaku lalu keluar dari mobil dan langsung mengarahkan senjata tajam secara membabi buta ke tubuh korban.

Meski tak melihat nomor platnya, Rizki mengingat benar bahwa pelaku menggunakan mobil jenis Honda Brio warna kuning.

"Mereka langsung menyerang. Tidak tahu apa maunya. Habis itu mereka pergi, motor kami tidak diambil," ucapnya.

Pelaku Pembacokan di Palembang Dekat Pasar Cinde Ditangkap, Tersangka di Bawah Umur

Pelaku pembacokan di Palembang dekat Pasar Cinde ditangkap.

Empat orang tersangka melakukan pengeroyokan Rabu sekitar 03:00 WIB kemarin di dekat Pasar Cinde. Pelaku bahkan membacok dan menyiram cairan air keras ke korban.

Empat orang ini rata-rata masih usia remaja, yakni Ismu (20) warga Jl Sei Tawar, Lg alias Rn (16) warga Jl Parameswara, Ha (17) warga Jl Sultan Syahrir, dan Nl (17) warga Jl Putri Kembang Dadar.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, keempat pelaku diamankan di tempat terpisah dan tanpa perlawanan.

"Dua tersangka diamankan saat sedang berada di dalam hotel sedangkan dua tersangka lainnya diamankan di rumah masing-masing, " kata Kompol Tri, Kamis (28/4/2022).

tsk pembacokan dan siram air keras palembang 4
Pelaku pembacokan di Palembang dekat Pasar Cinde ditangkap. Tersangka sebagian besar remaja anak di bawah umur diamankan di Polrestabes Palembang, Kamis (28/4/2022)

Barang bukti yang diamankan yakni mobil Honda Brio warna Kuning plat BH 1028 TD yang digunakan tersangka ketika peristiwa tersebut berlangsung, beserta senjata tajam yang digunakan masing-masing tersangka.

"Mobil itu dibawa oleh tersangka Ismu, bukan punya dia itu mobil punya teman dia, " katanya.

Menurutnya keempat tersangka adalah orang yang memiliki peran utama dalam peristiwa pengeroyokan. Awalnya motif diduga percobaan curas dan dendam.

"Belum ada tersangka lainnya, kita dalami dulu keterangan dari empat orang ini, " katanya.

Tersangka dijerat pasal 365 Jo pasal 53 pencurian disertai kekerasan dan pasal 170 tentang pengeroyokan. (tribun network/thf/tribunsumsel.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan