Selasa, 12 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Bukan Yosua, Tak Disangka Ini Nama Panggilan Akrab Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Yosua sendiri memiliki nama lengkapnya adalah Nofriansyah Yosua Hutabarat, anggota Polri dengan pangkat terakhir Brigadir Polisi (Brigpol)

Editor: Eko Sutriyanto
Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ Danang Noprianto
Makam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Brigadir J semasa hidup. 

Status pernikahan: Belum menikah

Pangkat terakhir: Brigadir Polisi

Mengungkap Misteri Kematian

Brigadir Yosua Hutabarat ditembak dari jarak berapa meter, akan ketahuan dari hasil autopsi ulang atau ekshumasi yang digelar pada Rabu (27/7/2022).

Luka di tubuh Yosua juga akan ketahuan apakah akibat proyektik, senjata tajam, pukulan benda tumpul, atau hal lainnya.

Hal itu diungkapkan oleh dokter Erni, yang merupakan dokter forensik pada RS Bhayangkara Jambi, saat diwawancara Tribun, Minggu (24/7/2022).

"Semoga Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada dokter yang ditugaskan, agar hasil pemeriksaannya akurat, terlebih jenazah yang sudah menuju tiga minggu," kata Erni.

Baca juga: Penyidik Utama Bareskrim Polri Brigjen Agus Suharnoko Sambangi Rumah Keluarga Brigadir Yosua

Dia menyebut kebenaran akan terungkap dengan hadirnya dokter forensi yang merupakan tim gabungan.

Dijelakan Erni, dokter forensik disumpah untuk bekerja jujur dan dengan sepenuh hati menurut keilmuan, dan menjunjung tinggi harkat dan martabat, serta menghargai dan menghormati setiap jenazah yang ditangani.

Erni menerangkan autopsi dilakukan untuk pemeriksaan terhadap tubuh jenazah secara menyeluruh.

Pemeriksaan meliputi bagian luar maupun dalam serta pemeriksaan tambahan lainnya kalau diperlukan.

"Memang untuk menentukan kematian dan bagaimana itu terjadi, autopsi yang di pakai," ungkapnya.

"Jadi begitu meninggal dilakukan autopsi, semakin mudah kita menentukan cara dan penyebab kematiannya," ungkapnya.

Massa yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) melakukan aksi dengan menyalakan lilin di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan atas tragedi kematian Brigadir J alias Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan mengharapkan pihak kepolisian untuk melakukan penegakan hukum dengan benar dan menuntaskan kasus ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Massa yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) melakukan aksi dengan menyalakan lilin di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan atas tragedi kematian Brigadir J alias Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan mengharapkan pihak kepolisian untuk melakukan penegakan hukum dengan benar dan menuntaskan kasus ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Apabila sudah membusuk, terangnya, memang akan lebih sulit untuk menentukan kematian seseorang.

"Sebab harus lebih berhati-hati untuk memeriksa, luka-luka apa yang terdapat pada jenazah, apakah memar, luka, karena benda tajam, tumpul, dan lubang bekas tembakan masih bisa terbaca," jelas Erni.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan