Senin, 1 September 2025

Padepokan Ditutup Sementara: Gus Samsudin Siap Mati dan Berikan 4 Pesan ke Pengikut

Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang menerpa Padepokan Nur Dzat Sejati

Editor: Erik S
Kolase Surya.co.id
Gus Samsudin memberikan empat pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, ditutup sementara 

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR- Gus Samsudin memberikan empat pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, ditutup sementara

Para pengikut tersebut diajak salat malam dan bertafakur kepada Allah SWT.

Baca juga: Soal Pesulap Merah VS Gus Samsudin, Gus Fahrur: Masyarakat Jangan Percaya Praktik Dukun

Hal ini tampak dalam unggahan terbaru di channel youtube Padepokan Nur Dzat Sejati.

Setelah melakukan salat malam, Gus Samsudin memberikan pesan kepada para pengikutnya.

Berikut pesannya:

1. Ajak pengikutnya bertafakur

Di awal video, Gus Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.

"Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur.

Tafakur itu artinya berdiam diri. Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT. Sudah tidak bisa bergerak sama sekali.

Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri.

Baca juga: Hasil Mediasi: Penutupan Sementara Padepokan Nur Dzat Sejati Milik Samsudin di Blitar Diperpanjang

Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," terangnya dalam video.

2. Pentingnya belajar ilmu

Gus Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting. Karena agar mereka tahu mengenai tujuan hidup.

"Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup.

Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang. Tidak mudah gupuhan dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.

Baca juga: Buntut Cekcok dengan Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin Ditutup Warga hingga Dijaga Polisi

3. Minta para pengikutnya menahan diri

Dalam video berdurasi kurang lebih satu jam itu, Gus Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.

Ini merujuk pada kejadian yang beberapa hari ini menimpanya.

Termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.

Dia kemudian meminta pada santrinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.

Baca juga: Buntut Cekcok dengan Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin Ditutup Warga hingga Dijaga Polisi

"Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.

Gus Samsudin juga bersumpah dengan menyebut nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.

4. Siap dengan segala kemungkinan

Dia pun mengingatkan, jika terjadi sesuatu pada padepokan, itu terjadi atas kehendak Allah SWT.

"Ingat, semuanya ini, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.

Di tengah memberikan ceramah, salah satu santri dari Padepokan Nur Dzat Sejati diduga kerasukan.

Melihat itu, Gus Samsudin meminta beberapa orang membantu santri yang tengah kerasukan itu.

Tak lama setelah itu, satu santri lainnya tiba-tiba menangis di sela ceramah Gus Samsudin. Kemudian satu per satu santri pun ikut menangis.

Pada akhir video, Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada. Dia menganggap, permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.

Tuduhan Fitnah Penipuan

Gus Samsudin mengatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati telah menjadi korban penipuan opini di media sosial.

“Sebab sekarang ini sedang terjadi opini di media sosial bahwa padepokan itu melakukan penipuan. Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan,” ujar Gus Samsudin usai mengikuti mediasi di Kantor Polres Blitar, Selasa (2/8/2022) malam.

Baca juga: Fakta Baru Gus Samsudin: Padepokannya Digeruduk Ratusan Warga, Kini Dijaga 24 Jam oleh Polisi

“Dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami,” tambahnya sembari berjalan meninggalkan gedung utama Kantor Polres Blitar.

Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube. Ia pun mengeluhkan perseteruannya dengan Pesulap Merah alias Marcel Radhival yang berujung pada penutupan padepokan merupakan imbas dari media sosial.

“Inilah hebatnya media sosial ya. Hanya karena opini kemudian terjadi masalah yang seperti ini,” tuturnya.

Dia tidak menyebut Pesulap Merah atau Marcel Radhival dan hanya menyebut opini tersebut sebenarnya berasal dari satu orang saja.

Namun, kata Samsudin, opini dari satu orang di media sosial itu memancing masyarakat luas hingga berujung pada tuntutan penutupan padepokan.

“Ini kan sebenarnya sebuah opini saja dari seseorang di media sosial sehingga orang lain ikut terpancing dalam masalah ini,” kata Samsudin. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 Pesan Gus Samsudin ke Para Pengikutnya Setelah Padepokan Ditutup Sementara: Mati pun Saya Siap

dan

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul NASIB Padepokan Gus Samsudin Usai Penutupannya Diperpanjang, Tangisan Pengikut Pecah Satu per Satu

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan