Minggu, 7 September 2025

Sudah 7 Tahun Jadi Desa Wisata Tapi Desa Marisa di Pulau Kangge Alor Belum Miliki Infrastruktur

Di Desa Marisa belum ada satupun infrastruktur penunjang dari pemerintah. Bahkan untuk sekadar penerangan, penduduk mengandalkan generator yang disewa

Penulis: Dewi Agustina
Tribunnews.com/ Dewi Agustina
Suasana di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). 

Namun ketika musim kemarau penduduk lebih banyak di laut sebagai nelayan dan juga budi daya rumput laut.

Di Desa Marisa terdapat sekolah yang semuanya dikelola oleh pihak swasta, yakni PAUD Permata Bunda, MIS Nurul Falah Kangge, MTs Babulrahmat dan MAS Nurul Falah.

Suaib berharap pemerintah membangun sekolah negeri di desanya karena sampai saat ini belum ada sekolah negeri di Desa Marisa.

"Kita masih berjuang agar Desa Marisa memiliki fasilitas penunjang dan juga sekolah negeri untuk anak-anak di desa ini. Kami minta dukungan pemerintah," harap Suaib.

PAUD Permata Bunda di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
PAUD Permata Bunda di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Berharap Fasilitas Penunjang

Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Marisa, Rahmat Laba mengakui tidak adanya fasilitas di Desa Marisa menjadi hambatan bagi para wisatawan untuk menginap di desa ini.

Alhasil jika ada wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan bahari di Desa Marisa, mereka sementara diinapkan di homestay alias di rumah penduduk setempat dengan kondisi seadanya.

Menurut Rahmat Laba, pemerintah daerah hingga saat ini belum ada perhatian terhadap pembangunan di Desa Marisa.

Padahal sejak tahun 2015, Desa Marisa di Pulau Kangge sudah ditetapkan Bupati Alor sebagai desa wisata.

"Kita belum punya homestay atau tempat khusus pariwisata, jadi masih natural. Pengembangan belum tersentuh oleh pemerintah maupun pihak swasta," kata Rahmat Laba kepada Tribunnews.com, akhir pekan lalu.

Jika ada wisatawan yang ingin menginap, pihaknya mempersilakan untuk menginap di rumah-rumah warga dengan kondisi yang serba terbatas.

Baca juga: Epson dan WWF Dorong Pariwisata dan Ekonomi Warga Desa Wisata Marisa, Pulau Kangge, NTT

Rahmat berharap ke depan pemerintah daerah dapat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, misalnya pengembangan homestay dan fasilitas lainnya.

Rahmat mengatakan selama ini sejumlah wisatawan yang datang ke Desa Marisa berasal dari Jakarta, Bandung serta wisatawan lokal dari NTT.

Namun ada juga wisatawan yang berasal dari luar negeri seperti dari Spanyol.

Rata-rata mereka berkunjung ke Bukit Batu Peti dan juga Bolu Wai, lokasi untuk snorkeling dan diving.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan