Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
SOSOK Suprapti Fauzi, Eks Kader PSI yang Ngaku Penjual Dawet, Kini Rumahnya Disebut Dijaga Polisi
Seiring dengan adanya tragedi Kanjuruhan, seorang wanita bernama Suprapti Fauzi menuduh aremania mabuk minuman keras.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Suprapti Fauzi, namanya tengah viral di sosial seiring dengan adanya tragedi maut Kanjuruhan.
Suprapti Fauzi awalnya mengaku sebagai tukang penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, dirinya viral bersamaan dengan beredarnya rekaman audio yang disebut-sebut sebagai kesaksiannya.
Lewat rekaman audio, Suprapti Fauzi mengatakan gas air mata bukan faktor utama Tragedi Kanjuruhan.
Namun banyaknya korban berjatuhan lantaran, Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak, karena panik.
Tidak hanya itu Suprapti mengatakan lewat rekaman audio bahwa Aremania mabuk dan merusuh, bahkan memukuli polisi.
Akan tetapi, kesaksian wanita itu diragukan karena penuh kejanggalan.
Baca juga: PSI Tegaskan Wanita yang Ngaku Tukang Dawet dan Sebar Hoax Tragedi Kanjuruhan Eks Kadernya
Selanjutnya, perempuan itu menuding Aremania mengonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.
Perempaun tersebut juga mengatakan ada korban meninggal dunia yang berbau alkohol.
"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)."
"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata perempuan itu.
Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.
Dikutip dari Kompas.com, pada pintu 3 yang disebut perempuan itu tempat dirinya berjualan dawet, justru ditemukan toko meubel.
Selain itu, ditemukan pula toko penjual kopi dan mie instan.
Menurut pegawai meubel, Jaya, tidak ada yang berjualan dawet di area pintu 3 itu.
"Tidak pernah ada penjual dawet di sini. Hanya meubel ini dan penjual kopi dan mie instan di samping ini," tutur Jaya.
Kendati begitu, Jaya mengakui di area Stadion Kanjuruhan memang ada penjual dawet.
Hanya saja, katanya, penjual dawet itu berjenis kelamin pria dan berjualan menggunakan rombong kaki lima dan bukannya di sebuah warung.
"Tapi penjualnya bukan perempuan, tapi pria. Kalau yang perempuan tidak ada," ujar Jaya.
Ia memastikan bahwa rekaman voice note itu adalah hoaks.
Bekas Kader PSI

Suprapti Fauzi rupanya merupakan bekas kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPD PSI Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo, Rabu (12/10/2022), dikutip dari Kompas TV.
Yosea mengaku Suprapti pernah menjadi anggota PSI, tetapi sudah tidak menjadi pengurus per Juni 2020.
"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020."
"Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami akan segera pecat," kata Yosea dalam keterangan tertulis.
Minta Maaf

Nama Suprapti Fauzi pun viral di sosial media.
Wanita yang awalnya mengaku sebagai penjual dawet itu pun akhirnya meminta maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan disiarkan via media sosial.
Hal tersebut diunggah oleh akun twitter @AremaniaCulture.
"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya ?" bunyi cuitannya.
Di depan keluarga korban Suprapti Fauzi meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Bahkan wanita tersebut bersimpuh di hadapan keluarga korban.
"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Imron Hakiki) (Kompas tv/Ikhsan Abdul Hakim)