Gempa Berpusat di Cianjur
Relawan Sebutkan Kampung Puncak Manis Belum Tersentuh Bantuan
Dari angka korban meninggal dunia gempa Cianjur tersebut, sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi nama-namanya.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Penyisiran relawan menyebutkan daerah Kampung Puncak Manis, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belum dapat bantuan.
Desa tersebut menjadi salah satu kampung yang terdampak gempa bumi Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Seorang relawan bernama Mega kepada TribunPriangan.com mengatakan telah melakukan penyisiran di lokasi tersebut hingga Selasa (22/11/2022) sama sekali belum tersentuh bantuan.
“Di pos pengungsian Puncak Manis ini belum ada bantuan apa pun, mohon diinformasikan, tepatnya di RT 02/RW 06,” kata Mega melalui sambungan telepon.
Baca juga: Gempa Cianjur, 151 Orang Masih Hilang
Menurut Mega, warga yang terdampak cukup banyak, sekitar 300 kepala keluarga (KK).
Sejauh ini, kata Mega, ia tidak mendapati adanya korban jiwa.
Kendati demikian, Mega mengungkapkan kebutuhan para pengungsi yang rumahnya terkena dampak gempa bumi Cianjur kemarin, Senin (21/11/2022).
Kebutuhan yang dimaksud adalah:
Pampers
Pembalut
Makanan dan minuman
Susu bayi
Terpal atau tenda
Obat-obatan
“Yang terdampak di sini ada tiga, yakni daerah Kampung Puncak Manis, Legok Jaya, dan Pasir Cau,” terangnya.
Mega dan beberapa relawan lainnya berencana stand by di lokasi sampai keadaan kondusif.
Tim penyisir ini dapat dihubungi melalui nomor 081292166192.
262 Meninggal
Jumlah korban meninggal dunia gempa Cianjur per Selasa 22 November 2022, sebanyak 268 orang.
Dari angka korban meninggal dunia gempa Cianjur tersebut, sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi nama-namanya.
Baca juga: Panik saat Gempa Cianjur, Sejumlah Santri di Sukabumi Lompat dari Lantai 3 Gedung Pondok Pesantren
Informasi ini disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Posko Gempa Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur.
"Masih ada korban hilang dan terus kami lakukan pencarian," ujar Letjen TNI Suharyanto.
Selain korban meninggal dunia, BNPB juga meliris data terbaru korban luka-luka sebanyak 1083 orang.
Sedangkan korban selamat yang mengungsi sebanyak 58.362 orang.
Santri dan Ustad Meninggal
Tujuh orang santri dan seorang pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kampung Garogol RT 04/03, Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan bangunan.
Informasi yang didapat, 7 orang santri dan seorang pimpinan pesantren tersebut menjadi korban gempa dan tertimbun puing bangunan saat mengaji di salah satu ruang, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Terjadi 145 Kali Gempa Susulan, BMKG Imbau Warga Cianjur Tak Cemas Karena Kegempaan Makin Melemah
Kedelapan orang santri dan seorang pimpinan Ponpes tersebut berhasil dievakuasi tim gabungan setelah hampir selama 24 jam tertimbung puing bangunan.
"Saat kejadian, di ruangan ada 15 orang yang tengah mengaji, namun delapan orang santri dan Ustad pimpinan Ponpes terjebak material bangunan," katan Ejen (56) seorang pengusurus Ponpes.
Setelah hampir selama 24 jam terjebak puing bangunan, kata dia, delapan orang yang sempat terjebak tersebut baru berhasil dievakuasi dalam keadaan tak bernyawa.
"Evakausi baru tadi siang bisa dilakukan, setelah relawan dan petugas gabungan berdatangan, membawa peralatan untuk mengevakuasi jenazah," katanya.
Berdasarkan pantauan dilapangan, sejumlah warga di Kampung Garogol masih mengungsi ditenda darurat alakadarnya. Bahkan, sejumlah jenazah yang telah dikapanin berjajaran di dekat posko pengungsian.
Aliran listrik dan jaringan internet disejumlah titik di Kecamatan Cugenang masih padam dan terganggu, tampak petugas PLN pun tengah melakukan upaya perbaikan.
Selain itu, situasi pantauan dilapangan Jalan Mangkupraja yang menuju titik daerah yang paling parah terdampak gempa, macet karena banyaknya kendaraan ambulan, kendaraan relawan dan warga yang masuk ke titik paling parah terdampak gempa. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro/Fauzi Noviandi)