Jumat, 22 Agustus 2025

Erupsi Gunung Semeru

Status Gunung Semeru Naik Jadi Level 4, Selain Awan Panas Potensi Aliran Lahar Masih Tinggi

Status gunung Semeru naik dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4). Selain bahaya awan panas ada potensi aliran lahar karena cuaca hujan tinggi.

istimewa
aktivitas erupsi Gunungapi Semeru itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik. Status gunung Semeru dinaikkan menjadi Awas (level 4). 

TRIBUNNEWS.COM - Mulai hari ini, Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4).

Dinaikkannya status gunung Semeru ini setelah ada letusan dan awan panas yang meluncur hingga 7 kilometer.

Hal ini diumumkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan pada Minggu (4/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, ada empat level status gunung berapi di Indonesia yakni Normal (Level 1), Waspada (Level 2), Siaga (level 3) dan Awas (Level 4).

Dalam catatan PVMBG pada hari Minggu sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB terekam delapan kali gempa letusan terjadi dan satu kali gempa awan panas guguran.

Baca juga: Waspada Aktivitas Gunung Semeru, Muncul Awan Panas Guguran Bergerak ke Tenggara dan Selatan

Sementara erupsi disertai awan panas guguran terjadi pada pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.

Kini awan panas guguran telah meluncur sejauh 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Hal ini terjadi karena awan panas guguran berlangsung terus menerus.

Menurutnya, dengan adanya aktivitas erupsi dan awan panas guguran yang semakin jauh ini menandakan aktivitas gunung Semeru masih sangat tinggi.

Tangkapan gambar letusan Gunung Semeru di Lumajang, Malang, Jawa Timur hari ini, Minggu (4/12/2022) pukul 4.58 WIB.
Tangkapan gambar letusan Gunung Semeru di Lumajang, Malang, Jawa Timur hari ini, Minggu (4/12/2022) pukul 4.58 WIB. (magma.esdm.go.id)

Ia juga menambahkan adanya potensi aliran lahar yang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," terangnya.

Baca juga: Fenomena Awan Panas Guguran Gunungapi Semeru Terus Berlangsung hingga Pagi, Jarak Luncur Sampai 7 Km

Dengan dinaikkannya status semeru menjadi awas, warga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung dan 19 kilometer di sektoral tenggara gunung. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyatakan saat ini petugas sedang menyiapkan penanganan darurat meskipun belum ada laporan terkait dampak dari kenaikan aktivitas Semeru.

"Kalau dampak belum ada laporan, tapi kita sedang menyiapkan untuk penanganan daruratnya," pungkasnya pada Minggu (4/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, saat Minggu siang lereng Semeru sudah tertutup abu vulkanik tebal dan terlihat gelap.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan