Selasa, 9 September 2025

Hasil Autopsi Prada Indra Keluar, Dipastikan Meninggal karena Kekerasan, 4 Seniornya Sudah Ditahan

Penyebab kematian Prada Indra terungkap setelah hasil otopsi keluar. Prada Indra mengalami kekerasan yang dilakukan seniornya dengan benda tumpul.

Penulis: Faisal Mohay
via TribunJatim.com/TribunMedan.com
Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, yang tewas karena diduga dianiaya senior. Prada Indra mengalami kekerasan yang dilakukan seniornya hal ini dibuktikan dengan hasil otopsi. 

Marsma Indan Gilang mengatakan fakta ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan.

"Pada penyidikan kasus meninggalnya Prada Muhamad Indra Wijaya, Pomau Koopsud III menemukan adanya tindakan kekerasan terhadap enam prajurit lainnya," jelasnya pada Sabtu (26/11/2022).

Keenam korban lain saat ini dinyatakan sehat meski menjadi korban penganiayaan.

Terkait motif penganiayaan, ia mengungkap jika para senior ini sedang menjalankan pembinaan disiplin.

Baca juga: Prada Indra Awalnya Dinyatakan Meninggal karena Dehidrasi Usai Futsal, Ternyata Kepalanya Berdarah

Keluarga curiga dengan kematian Prada Indara

Kakak Prada Indra, Rika Wijaya, menceritakan awal mula kecurigaan keluarga terkait penyebab kematian Prada Indra.

Hal itu bermula ketika keluarga menerima peti jenazah Prada Indra dalam kondisi digembok.

Pihak TNI AU juga memberitahu Prada Indra meninggal karena dehidrasi berat usai berolahraga, namun keluarga tidak percaya.

Ketika keluarga ingin membuka gembok tersebut, petugas TNI AU yang mengantar mengatakan tidak diberi kuncinya.

"Kejanggalannya adalah ketika kami membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana. Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci," ungkapnya pada Rabu (23/11/2022), dikutip dari Kompas.com.

Keluarga pun berinisiatif membuka paksa gembok menggunakan palu.

Baca juga: Nasib 4 Prajurit TNI AU yang Diduga Aniaya Prada Indra hingga Tewas: Ditahan dan Terancam Dipecat

Ketika peti berhasil dibuka, keluarga kaget karena saat membuka kain kafan di bagian kepala keluar darah.

"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," tambahnya.

Dari kejanggalan awal ini, keluarga meminta untuk membuka seluruh kain kafan jenazah dan memastikan kondisinya secara keseluruhan.

"Akhirnya kita minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan," terangnya.

Dari situ, diketahui ada luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut.

(Tribunnews.com/Mohay/Dodi Esvandi) (Kompas.com/Ellyvon Pranita/Adhyasta Dirgantara)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan