Gibran Balas Keluhan Warga soal Operasi Bus BST Tak Sampai Terminal Sukoharjo: Kok Semua Harus Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengomentari unggahan perihal penggunaan transportasi umum di wilayah Solo.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengomentari sebuah unggahan keluhan masyarakat di media sosial, Senin (9/1/2023).
Unggahan tersebut tak lain perihal penggunaan transportasi umum di wilayah Solo, khususnya Bus Batik Solo Trans (BST)
Melansir unggahan Gibran @gibran_tweet, seorang warga meminta Gibran untuk melebarkan rute Bus Batik Solo Trans (BST) bahkan sampai ke luar wilayah Solo.
"Mumpung topike transportasi umum, saran wae mas, lek iso bst ne iso tekan terminal skh opo Klaten ngunu (Mumpung topiknya transportasi umum, saran saja mas, kalau bisa BST-nya bisa sampai Terminal Sukoharjo apa Klaten gitu)."
"Ben gampang lak medun soko bandara lgsg terminal skh. Kan @PDI_Perjuangan juga tuh seng menang.. Saran wae (Biar gampang kalau turun dari Bandara bisa langsung Terminal Sukoharjo. Kan juga daerah pemenangan PDIP juga itu, saran saja)," tulis keluhan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Gibran menjawabnya dengan santai.
Baca juga: Gibran Larang Putranya Bermain Lato-lato, hingga 2 Daerah yang Larang Bawa Lato-lato ke Sekolah
Gibran justru membalikkan keluhan tersebut kepada kepala daerah masing-masing.
"Lha mbok Sukoharjo sama Klaten nambahi koridor atau investasi armada. Kok malah dipasrahke Solo kabeh (Seharusnya Sukoharjo sama Klaten menambahi koridor atau investasi armada (bus). Kok semua dipasrahkan Kota Solo)," jawab Gibran.
Baca juga: Soal Kejutan Megawati di HUT PDIP, Wali Kota Solo Gibran: Tunggu Saja, Jangan Dahului Bu Ketua Umum
Gibran Diminta Optimalkan Bus BST
Pendapat lain terkait optimalisasi moda transportasi BST juga turut disampaikan pengamat transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno.
Menurut Djoko, jalan tol lingkar Timur-Selatan Solo yang diklaim untuk mengatasi kemacetan ini, tidak efektif dibangun.
Pasalnya pembangunan tol ini akan melewati Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.
"Solo punya masalah tapi penyelesaian tidak harus membangun atau memperbesar kapasitas. Jadi pendekatannya itu salah," kata Djoko, Kamis (5/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Berkaca dari pembangunan jalan tol di Jakarta, keberadaannya belum dapat menyelesaikan masalah kemacetan.
Djoko justru menyarankan agar Solo mengoptimalkan moda transportasi Batik Solo Trans (BST) sebagai langkah mengatasi permasalahan kemacetan.
Baca juga: Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi
"Jadi justru Solo itu kesempatan dia mengoptimalkan Batik Solo Trans-nya. BST itu belum maksimal. Minta dukungan dari tiga kabupaten tadi. Kalau pembangunan tol itu pengalaman tidak menyelesaikan masalah."
"Di Jakarta bangun jalan tol sudah berapa? Macetkan. Jangan diulangi di Solo," jelas Djoko.
Apalagi pembangunan jalan tol banyak berdampak pada berkurangnya lahan pertanian.
"Justru Solo mencari peluang perbesar perbaikan inovasi untuk BST itu jauh lebih baik. Karena kalau bangun tol dampaknya lahan pertanian habis, kasihan kan."
"Tol Trans Jawa itu menghabiskan berapa lahan pertanian?" tanya Djoko.
Djoko sebenarnya tak mempersoalkan pembangunan jalan lingkar.
Baca juga: Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo
Gibran Bakal Bicarakan ke Kementerian PUPR
Karena banyak pihak yang merasa keberatan, Gibran selanjutnya bakal membicarakan rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo kepada Kementerian PUPR.
Pasalnya, tiga bupati di sekitar wilayah Solo keberatan akan pembangunan ini.
Mereka di antaranya Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Bupati Klaten Sri Mulyani dan Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Alasannya pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo ini bakal melewati Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
"Ya nanti dibicarakan dulu sama Bina Marga. Ya rapopo (dapat penolakan). Yo mengko dibicarakan (ya nanti dibicarakan)."
"Saya sudah dijadwalkan kok nanti dari Bina Marga."
"Terus dari dirjen-dirjen yang mengurusi jalan tol biar muter ke Sukoharjo, Klaten dan Karanganyar dulu baru ketemu saya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Gibran, pro kontra dalam sebuah pembangunan infrastruktur, sudah biasa terjadi.
"Yang namanya membangun sebuah infrastruktur apa pun kan pasti pro kontra, dan give and take-nya."
"Saya juga belum tahu seberapa luas tanah yang akan diambil untuk membangun infrastruktur itu terutama Klaten dan Sukoharjo," jelas Gibran.
Untuk itu, Gibran mengatakan rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo akan terus dimatangkan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Labib Zamani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.