Jumat, 5 September 2025

Siswi SMP di Wonogiri Hamil Akibat Dicabuli Oknum Guru

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno mengatakan, kasus tersebut perlu mendapatkan penanganan serius.

Editor: Erik S
Warta Kota via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual- M (14) siswi SMP di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hamil setelah dicabuli oleh oknum guru SD dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - M (14) siswi SMP di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hamil setelah dicabuli oleh oknum guru SD dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno mengatakan, kasus tersebut perlu mendapatkan penanganan serius.

Baca juga: Gus Ipul Kecam Orang yang Sebagai Kiai Tapi Berperilaku Cabul

Menurut dia, Bupati Joko Sutopo juga memberikan atensi pada kasus itu.

"Pelaku juga harusnya bisa mendapatkan hukuman seberat-beratnya," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Menurut dia, hukuman paling berat perlu diberikan ke pelaku demi memberikan efek jera serta sebagai pengingat masyarakat.

Agar hal-hal yang dilakukan oknum guru tersebut tak terulang di kemudian hari karena hukuman berat menanti ketika melakukan hal serupa.

Menurutnya saat ini sudah ada satgas yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Meskipun ia tak memungkiri kasus kekerasan seksual kepada anak di wilayahnya masih terjadi. 

Baca juga: Dosen Cabul Tercatat sebagai Pengajar Aktif di PD Dikti, Pimpinan Universitas Andalas Bilang Begini

"Efektivitas juga perlu ditingkatkan. Posyandu remaja juga sudah terbentuk. Kepedulian masyarakat terkait UUPA ini harus kita tingkatkan," tandas dia. 

Ayah Sakit, Ibu Menikah Lagi

M (14) siswi SMP yang hamil usai dicabuli oleh oknum guru SD dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Wonogiri saat ini kondisinya mulai membaik.

Kondisi M yang diketahui merupakan warga Kecamatan Kismantoro, Wonogiri saat ini mulai membaik setelah sempat depresi.

Kades setempat, P mengatakan korban awalnya hendak dibawa ke rumah sakit.

Namun hal itu urung dilakukan karena tidak ada yang menunggui.

Baca juga: Pria Pangkalan Bun Jadi Pelaku Begal Payudara, Aksi Cabul Ini Diklaim Jadi Syarat Melepas Jimat

"Tinggal dirumah hanya dengan bapak dan kakaknya. Ibunya tidak ada," kata Kades, kepada TribunSolo.com, Jumat (10/3/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan