Sabtu, 9 Agustus 2025

Erupsi Gunung Merapi

Erupsi Siang Ini, Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga

Gunung Merapi kembali bererupsi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB. Status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
Dok BPPTKG
Gunung Merapi mengalami erupsi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023). Status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III. 

Gunung Merapi juga kembali menyemburkan awan panas pukul 13.29 WIB ke arah barat daya yang dipantau melalui Pos Tunggul Arum, Wonokerto, dan Wukisari, Sleman.

Abu Vulkanis Mengarah ke Barat Laut

Sementara itu, petugas Pos Babadan, Yulianto mengatakan, awan panas guguran erupsi Gunung Merapi memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut dan utara.

"Kalau APG-nya mengarah ke barat daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara karena faktor angin." 

"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak abu vulkanik. Ini cukup tebal," kata Yulianto dalam rilis BNPB.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, Guguran Lava dan Awan Panas sampai ke Sungai Bebeng

Selain itu, ada juga beberapa wilayah yang terdampak abu vulkanik ini yaitu Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Adapun wilayah Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang, Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali yang juga terdampak.

Potensi Bahaya Guguran Lava

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

BBPTKG menyebutkan potensi bahaya tersebut pada wilayah selatan dan barat yang meliputi Sungai Boyong maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km.

Kemudian, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Warga sekitar diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Belum Ada Warga yang Mengungsi

Dari laporan Pos Babadan, belum ada warga yang mengungsi akibat erupsi gunung Merap.

Pos Babadan bersama BBPTKG akan memberikan rekomendasi pada warga untuk mengungsi apabila guguran awan panas dan abu vulkanik berkembang hingga jaraknya melebihi 7 km.

"Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi," kata Yulianto.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan