Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
KKB Sengaja Kecoh Aparat dengan Video Kapten Philip dan Teror Penyerangan di Yahukimo
Video rekaman pesan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mertens tersebar, Faizal meyakini ini adalah bagian dari taktik KKB.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Pravitri Retno W
"Ini membutuhkan kesabaran yang kuat dan saya harap kita dapat segera berkumpul kembali," lanjut Philip.
Lebih lanjut, Kapten Philip berharap kepada pihak maskapai Susi Air supaya tetap memberikan gaji selama dirinya disandera KKB.
"Saya harap gajiku bisa diberikan kepada Maria untuk membeli makanan," kata Philip.
Dalam video yang beredar, Kapten Philip tampak menggunakan jaket berwarna hitam biru, bertopi, dan memakai celana panjang.
Di samping Kapten Philip, ada Egianus Kogoya dan segerombolan anak buahnya yang membawa senjata laras panjang dan panah.
Baca juga: KKB Serang Warga Sipil untuk Pecah Fokus Aparat, 2 Warga Yahukimo Dibunuh Pasukan Egianus Kogoya
Sengaja Pecah Konsentrasi Aparat

KKB pimpinan Egianus Kogoya disebut sengaja memecah konsentrasi aparat.
Selain menyebar video Kapten Philip, mereka juga melakukan aksi teror dengan menyerang warga sipil.
Serangan terhadap warga sipil itu dianggap sebagai upaya KKB melindungi diri ketika posisi mereka terdesak.
Sebanyak dua warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan tewas ditembak mati oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Pelaku penembakan diduga merupakan seorang pecatan TNI bernama Yotam Bugiangge.
Ia diketahui kabur dari tugasnya dan membawa satu pucuk senjata laras panjang.
Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, mengatakan Yotam Bugiangge diduga kuat sebagai pelaku penembakan dua warga sipil di Yahukimo atas perintah Egianus Kogoya.
Danrem 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, menduga aksi itu merupakan strategi KKB untuk memecah fokus aparat keamanan.
Baca juga: KKB Serang Warga Sipil, Danrem JO Sembiring Minta KKB Cari Lawan yang Sepadan jika Ingin Bertempur
"KKB sengaja melakukan aksi agar konsentrasi aparat terbagi-bagi tidak hanya fokus mencari Egianus Kogoya dan sengaja memutarbalikkan fakta," jelas Juinta, Jumat (10/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.