Kamis, 2 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Cerita Anak Pasutri yang Jadi Korban Dukun Sadis di Banjarnegara, Kedua Orang Tua Hilang sejak 2021

Inilah fakta terbaru soal kasus Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang yang juga bunuh korbannya.

Tribunlampung.co.id, Ist, KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Rani Dwi Ulandari (kiri), petugas mengevakuasi korban (tengah), dan Mbah Slamet (kanan). Rani menceritakan orang tuanya sempat hilang sejak 2021 hingga akhirnya diketahui menjadi korban Mbah Slamet. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta terbaru soal kasus Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang yang juga bunuh korbannya.

Ada belasan korban yang dibunuh dukun asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini.

Di antaranya pasangan suami istri (pasutri) yang berasal dari Lampung.

Keduanya bernama Suheri dan Riani.

Keduanya merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Ternyata, pihak keluarga telah kehilangan kontak dengan Suheri dan Riani sejak 2021.

Mengutip Tribun Pesawaran, anak bungsu korban mengatakan bahwa orang tuanya hendak pulang ke rumah sebelum hilang kontak.

Baca juga: Jenazah Pasutri Korban Mbah Slamet Tiba di Rumah Duka Pesawaran Lampung, akan Dimakamkan Pagi Ini

Rani, anak korban mengungkapkan, mereka terakhir berkomunikasi pada 8 September 2021.

"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ucap Rani.

Saat orang tuanya akan berangkat ke Jawa, korban mengaku akan bekerja.

"Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," ucap Rani.

Kala itu, ayah Rani pamit ke Tulungagung.

"Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulungagung," jawab Rani.

Rani pun sering menanyakan, kapan orang tuanya pulang.

"Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,"

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved