Senin, 8 September 2025

Rusuh di Kupang

Rusuh di Kupang, Kapolda NTT: 4 Anggota Polisi Alami Luka, 5 Kendaraan Dirusak dan Dibakar

Kapolda NTT menyebut akibat kerusuhan pada Rabu (19/4/2023) malam, ada empat korban luka dan lima kendaraan dirusak dan dibakar.

YouTube Tribun Sumsel
Kapolda NTT, Irjen Johni Asadoma; Danrem 161/Wira Sakti, Kolonel Febrien Sikumbang; hingga Wali Kota Kupang, George M Hadjoh saat konferensi pers terkait penjelasan kerusuhan di GOR Oepoi, Kupang yang terjadi pada Rabu (19/4/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolda NTT, Irjen Johni Asadoma mengungkapkan kerusuhan yang terjadi di GOR Oepoi, Kupang pada Rabu (19/4/2023) malam telah mengakibatkan empat korban mengalami luka-luka.

Johni menjelaskan seluruh korban luka tersebut merupakan anggota polisi.

"Korban personel ada empat orang. Tadi malam ada tiga orang di Rumah Sakit Bhayangkara, dan satu (orang) dirawat di Rumah Sakit Tentara," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Tribun Sumsel, Kamis (20/4/2023).

"Ada yang luka cukup berat dan ada luka ringan. Semuanya dari anggota Polri," sambungnya.

Selain itu, akibat kerusuhan tersebut, Johni mengungkapkan ada lima kendaraan yang dirusak.

Adapun rinciannya adalah tiga sepeda motor dan satu mobil dibakar serta satu mobil dirusak.

Baca juga: Rumah Kapolda Diserang hingga Mobil Polisi Dibakar, Berikut Sejumlah Fakta Kerusuhan di Kupang NTT

Johni juga mengungkapkan adanya beberapa pos pengamanan di beberapa titik di Kupang yang dirusak saat kerusuhan terjadi.

Kronologi

FASILITAS - Fasilitas milik polri yang dirusak hingga dibakar oleh komplotan, Kamis 20 April 2023 dinihari.
FASILITAS - Fasilitas milik polri yang dirusak hingga dibakar oleh komplotan, Kamis 20 April 2023 dinihari. (HO via Pos Kupang)

Pada kesempatan yang sama, Johni juga membeberkan kronologi kerusuhan yang terjadi di GOR Oetopi, Kupang tersebut.

Awalnya Johni menjelaskan di dalam GOR Oepoi, tengah digelar pertandingan futsal antara tim dari Polda NTT melawan tim dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Namun, saat pertandingan yang masih memasuki babak pertama, terjadi kesalahpahaman ketika ada anggota polisi yang terjatuh dari tribun penonton dan akan dilindungi oleh anggota POM AD.

Akibatnya, terjadi bentrokan antara polisi dan POM AD.

"Pada pertandingan tersebut, terjadi kesalahpahaman ada anggota (polisi) yang apakah dia melompat, apakah dia terjatuh ke bawah, kemudian akan dilindungi atau akan diajak keluar dari area pertandingan oleh anggota POM, kemudian terjadi kesalahpahaman tersebut, kemudian terjadi bentrokan antar anggota Polri dan anggota POM di dalam GOR," ujarnya.

Baca juga: Diduga Imbas Kerusuhan di GOR Oepoi Kota Kupang, Rumah Dinas Kapolda NTT Diserang OTK

Namun, Johni menjelaskan, bentrokan sempat berhasil diredam dengan meminta kepada pihak panitia penyelenggara untuk menghentikan pertandingan.

Hanya saja, sambung Johni, tersebarnya foto dan video saat bentrokan terjadi diduga memicu anggota TNI lain sehingga bentrokan susulan tak dapat dihindarkan.

"Kemudian mungkin gambar-gambar, video-video saat di dalam GOR itu menyebar keluar, maka mungkin teman-teman TNI yang lain, yang tidak tahu permasalahannya itu, kemudian datang, dan terjadi kesalahpahaman tersebut," kata Johni.

Buntut dari bentrokan ini, Johni mengungkapkan pihaknya dan TNI akan membentuk investigasi untuk memproses kasus ini.

Kemudian bagi anggota Polri dan TNI yang terlibat akan ditindak.

"Jadi nanti hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing kesatuan. Masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan, proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat," tuturnya.

Selanjutnya, Johni mengatakan pos-pos pengamanan Lebaran 2023 yang turut dirusak akibat bentrok akan dibangun kembali antara Polri-TNI.

Baca juga: Kaca Berserakan, Pos Polisi Kanaan Dirusak di Kupang

Pasca bentrokan, katanya, patroli gabungan juga akan digelar dengan kerjasama antara Polri dan TNI.

"Tujuannya untuk memberikan rasa nyaman, rasa aman pada masyarakat di dalam aktivitas mereka, terutama menyambut Idul Fitri," ujarnya.

Johni juga mengimbau kepada anggota Polri-TNI agar tidak melakukan tindakan provokatif, menghasut, dan anarkis.

Di sisi lain, Johni mengungkapkan akan memeriksa pihak panitia penyelenggara yang disebutnya tidak memiliki izin untuk menyelenggarakan pertandingan futsal di GOR Oepoi tersebut.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Rusuh di Kupang

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan