Minggu, 10 Agustus 2025

5 Fakta Pria Bunuh Anak Kandung di Gresik, Pelaku Residivis Kasus Narkoba dan Mengaku Tidak Menyesal

Terungkap motif ayah di Gresik membunuh anak kandungnya sendiri. Pelaku merasa emosi setelah ditinggal istrinya dan membunuh anaknya agar masuk surga.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
Kolase Tribunnews.com: Istimewa/TribunJatim.com dan Tribun Jatim Network/Willy Abraham
(Kiri) Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan tega menghabisi nyawa anaknya dan (Kanan) Surat yang ditulis korban beberapan jam sebelum dibunuh ayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Gresik, Jawa Timur bernama Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan diamankan Polres Gresik setelah membunuh anak kandungnya yang berinisial AK (9).

Korban yang merupakan putri semata wayang pelaku, dibunuh saat sedang tidur di dalam kamar, Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul pukul 04.30 WIB.

Pelaku telah merencanakan pembunuhan ini dengan menyiapkan pisau dapur sehari sebelum kejadian.

Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Tandes dan mengakui semua perbuatannya.

Kini, Polres Gresik masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan terhadap korban yang masih duduk di kelas 2 SD tersebut.

Baca juga: Pesan Mengharukan Bocah 9 Tahun di Gresik Sebelum Tewas Ditusuk Ayah Kandung: Selamat Tinggal

Korban Residivis Narkoba

Pada tahun 2016, pelaku yang saat itu tinggal di Surabaya pernah terjerat kasus narkoba dan ditangkap Polrestabes Surabaya.

Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengatakan pelaku sempat ditahan selama 3,5 tahun.

Dalam melakukan aksi pembunuhan, pelaku tidak sedang dalam pengaruh narkoba.

"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu. Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba," ungkapnya,  Senin (1/5/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Ketika menjalani proses pemeriksaan, Afan mengaku membunuh anaknya dalam keadaan sadar.

Baca juga: Cerita di Balik Ayah Bunuh Anak di Gresik, Korban Tulis Pesan Perpisahan untuk Teman, Berikut Isinya

Motif Pembunuhan

Hubungan rumah tangga Afan terancam bubar setelah istrinya memilih kabur dari rumah untuk kembali bekerja sebagai pemandu lagu karaoke. 

Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengungkap pelaku hanya tinggal berdua dengan korban setelah pisah ranjang dengan istrinya.

Hal inilah yang memicu amarah pelaku dan muncul niat untuk membunuh korban.

"Korban yang putus asa melihat kondisi keluarganya, nekat menghabisi anaknya. Dengan alasan biar (korban) masuk surga," tuturnya.

Pelaku Tidak Menyesali Perbuatannya

Dalam konferensi pers yang digelar Polres Gresi, Afan mengaku tidak menyesali perbuatannya telah membunuh anak kandung sendiri.

Saat membunuh putri kandungnya, pelaku memiliki keyakinan jika anak semata wayangnya tersebut akan masuk surga setelah meninggal.

Baca juga: Ayah di Gresik Bunuh Anaknya yang Masih SD, Ini Kronologi dan Motifnya

"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," ujar pelaku, Sabtu (29/4/2023).

Afan merasa emosi karena istrinya memilih pergi meninggalkannya.

"Saya sadar. Kalau ibunya (korban) tidak pantas masuk surga," sambungnya.

Kolase surat yang ditulis Z, sebelum dibunuh ayahnya sendiri dan petugas saat mendatangi lokasi pembunuhan di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Kolase surat yang ditulis Z, sebelum dibunuh ayahnya sendiri dan petugas saat mendatangi lokasi pembunuhan di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur. (Istimewa/TribunJatim.com)

Ditemukan Kertas Berisi Pesan Terakhir Korban

Satreskrim Polres Gresik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan yang dihuni pelaku pembunuhan Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan dalam proses olah TKP ditemukan selembar kertas milik korban yang berisi pesan perpisahan.

Baca juga: Polsek Pegantenan Mengamankan Terduga Pelaku Pembunuhan Pemuda Pamekasan

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya," paparnya, Minggu (30/4/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Dalam kertas tersebut terdapat gambar orang disertai pesan bertuliskan 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea.'

Nama yang ditulis dalam kertas merupakan teman-teman korban yang masih duduk di kelas 2 SD.

Petugas kepolisian berusaha menanyakan arti dari tulisan tersebut ke pelaku, namum pelaku langsung menangis melihat kertas yang ditulis oleh putrinya.

Pembunuhan Berencana

Pria berumur 29 tahun tersebut telah merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan sebuah pisau dapur.

Sehari sebelum mengeksekusi korban, pelaku sempat mencari referensi di internet terkait cara membunuh.

Baca juga: Kronologi Ayah di Gresik Bunuh Anaknya, Ingin Korban Masuk Surga hingga Kecewa Istri Jadi LC Karaoke

Hal tersebut dibenarkan Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra.

Ia menduga kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku termasuk pembunuhan berencana.

Dari handphone pelaku ditemukan bukti pelaku telah mencari cara melakukan pembunuhan.

"Di handphonenya ada riwayat pencarian," bebernya.

Berdasarkan hasil autopsi, terdapat 24 luka tusukan di punggung jasad korban.

Tusukan tersebut terlihat menembus ke jantung dan mengakibatkan korban meninggal di TKP.

"Menusuk pisau ke tubuh anaknya posisi tertelungkup, luka tusuk 24 kali ke punggung sampai tembus ke jantung," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Willy Abraham)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan