Kantor MUI Ditembak
Tetangga Melihat Pelaku Penembakan Kantor MUI masih Bermain dengan Cucu di Depan Rumah 2 Hari Lalu
Tetangga sampai harus mengecek kebenarannya tersebut melalui berita di internet dan televisi sebelum akhirnya percaya setelah sejumlah polisi datang
Editor:
Eko Sutriyanto
Mustopa diminta untuk melanjutkan perjuangan risalah kenabian.
"Sejak saat itu memang dia selalu minta diakui bahwa dia itu nabi yang melanjutkan perjuangan Nabi Muhamad SAW," kata dia.
Hidup Normal
Meski demikian, kata Gustam, kehidupan sehari-hari Mustopa nampak normal seperti warga pada umumnya.
Dia tetap bekerja sebagai seorang petani dan membuat usaha sebagai penjual minyak eceran.
"Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran.
Dia punya kebun coklat," kata Gustam.
Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.
"Mangkanya saya juga bener-bener kaget. Orang dia itu biasa sering becanda sering kumpul juga. Cuma memang satu itu dia tetap pingin diakui sebagai nabi," kata dia. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul 2 Hari sebelum Kejadian, Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Masih Terlihat di Rumah
Sumber: Tribun Lampung
Kantor MUI Ditembak
3 Pemasok Senjata Air Gun Kepada Pelaku Penembakan Kantor MUI Ditetapkan Jadi Tersangka dan Ditahan |
---|
Gus Islah: Penembakan di Kantor MUI Bukan Teror Konvensional |
---|
Mustopa Beli Senjata Airgun Rp 5,5 Juta, Sempat Diperagakan Cara Pakainya oleh Penjual |
---|
Mustopa Disebut Manfaatkan MUI Demi Pengakuan Masyarakat Bahwa Dirinya Seorang Wakil Nabi |
---|
Airgun yang Digunakan Mustopa Dibeli dari Tiga Warga Lampung, Salah Satunya Oknum Polisi Hutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.