Selasa, 30 September 2025

Fakta Kantor Ekspedisi di Magelang Diserang: Pelaku Mantan Karyawan hingga Cerita Saksi Mata

Kantor ekspedisi di wilayah Japunan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diserang dengan bom molotov, Jumat (5/5/2023) siang.

Tribunnews.com/Istimewa
Ilustrasi molotov - Kantor ekspedisi di wilayah Japunan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diserang dengan bom molotov, Jumat (5/5/2023) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kantor ekspedisi di wilayah Japunan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diserang dengan bom molotov, Jumat (5/5/2023) siang.

Tak hanya menggunakan bom molotov, pelaku juga menyerang kantor ekspedisi pengiriman paket barang tersebut menggunakan alat setrum listrik.

Seorang karyawati pun harus dilarikan ke rumah sakit akibat dari penyerangan tersebut.

Bergerak cepat, Polsek Mertoyudan pun bisa segera mengamankan satu orang terduga pelaku.

Hal tersebut dikonfirmasi Kapolsek Mertoyudan, AKP Winandi.

Mengutip TribunJogja.com, Winandi menuturkan, penyerangan terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

Baca juga: 19 Orang Diperiksa soal Kasus Penyerangan Kantor MUI, Empat Orang Merupakan Keluarga Mustopa

Saat penyerangan, kondisi kantor ekspedisi dalam keadaan sepi dan hanya ada karyawati.

Penyerangan dilakukan saat karyawan laki-laki sedang melaksanakan salat Jumat.

"Jadi, terduga pelaku itu masuk ke dalam kantor. Lalu,masuk ke lantai atas dan mengancam karyawan dengan cara meneror termasuk nyetrum pakai alat,"

"Kemudian, para karyawan berteriak-teriak dan terduga pelaku langsung menyalakan bom molotov, karyawan langsung berlarian (ke luar)," tuturnya.

Atas tindakan penyerangan tersebut, satu korban karyawati mengalami setruman listrik dan dilarikan ke rumah sakit.

"Korban sementara sudah dibawa ke rumah sakit. Untuk, barang yang rusak sementara tidak ada, hanya ada tadi bekas lemparan bom molotov pada lantainya. Pelaku sementara ini satu orang," terang kapolsek.

Motif Penyerangan

AKP Winadi menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara, motif dari pelaku menyerang kantor ekspedisi adalah adanya rasa sakit hati.

Terduga pelaku pun diketahui pernah bekerja di kantor ekspedisi tersebut namun mengundurkan diri.

Suasana kantor ekspedisi di Japunan, Magelang, pascakejadian pelemparan bom molotov, pada Jumat (5/5/2023) dan ilustrasi bom molotov
Suasana kantor ekspedisi di Japunan, Magelang, pascakejadian pelemparan bom molotov, pada Jumat (5/5/2023) dan ilustrasi bom molotov (Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting)

Baca juga: Polda Metro Jaya Terjunkan Tim ke Lampung Cari Tahu Latarbelakang Pelaku Penyerangan Kantor MUI

"Dugaan sementara ini, karena sakit hati. Kebetulan, dugaan pelaku mantan karyawan sini kemudian kurang lebih satu tahun mengundurkan diri. Sehingga diinformasikan karena sakit hati melakukan teror ini,"

"Sementara adanya unsur perampokan masih kami dalami," ujar Kapolsek Mertoyudan, dikutip dari TribunJogja.com.

Meskipun telah menangkap terduga pelaku, namun pihak kepolisian masih belum bisa mengungkapkan identitasnya karena masih dalam proses pemeriksaan.

Pihak kepolisian juga menerjunkan Tim Inafis untuk mengungkap bahan apa saja yang digunakan pelaku teror.

"Dia bawa bom molotov sendiri, itu seperti dari botol bekas, jumlahnya berapa masih kami dalami. Untuk, alat sentrumnya yang digunakan itu berukuran kecil, (tegangannya) masih kami dalami," terangnya.

Baca juga: Kantor Ekspedisi di Magelang Diserang, Pelaku Gunakan Bom Molotov dan Alat Setrum, Ini Motifnya

Cerita Saksi Mata

Saksi mata juga menceritakan detik-detik terjadinya penyerangan.

Miftakhul (28), seorang saksi di tempat kejadian menceritakan, ia sebelumnya mengira kalau ada kecelakaan di tempat kejadian kerena banyak orang berkerumun.

"Lalu, tanya-tanya sama yang di sini ada rampok di dalam (kantor ekspedisi), orang sudah ramai teriak-teriak. Lalu, itu polisi datang bawa orang ke luar, itu dirangkul dimasukkan ke dalam mobil polisi," terang, mengutip Tribun Jogja.

Polisi yang datang mengamankan pun membawa senjata laras panjang.

Beberapa anggota kepolisian berjaga di luar lokasi dan beberapa lainnya masuk ke dalam kantor.

Setelah hampir 30 menit, pihak kepolisian keluar kantor sambil membawa seorang pria berbaju merah.

Warga yang mengetahui hal tersebut pun langsung berteriak ke arah pelaku.

Anggota kepolisian pun langsung membawa terduga pelaku ke mobil untuk diamankan di kantor polisi.

(Tribunews.com, Renald)(TribunJogja.com, Nanda Sagita Ginting)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved