Mutilasi di Solo dan Sukoharjo
Motif Pelaku Mutilasi Pria Bertato Naga, Sakit Hati Tak Dipinjami Motor hingga soal Asmara
Motif pelaku mutilasi pria bertato naga Sukoharjo, Jawa Tengah karena sakit hati tak dipinjami motor dan soal asmara.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi pria bertato naga di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Polisi menangkap pelaku pada Minggu (28/5/2023) di daerah Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pelaku bernama Suyono alias Yono (50) berprofesi sebagai seorang buruh yang merupakan warga Laweyan, Solo.
Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, menuturkan, pelaku melakukan aksinya seorang diri.
Adapun motif aksi tersebut, karena pelaku sakit hati dan merasa kesal tak dipinjami motor.
Suyono diketahui juga turut menguasi motor milik korban.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Sukoharjo Pinjam Pisau Penjual Sate Kambing untuk Potong Mayat Korban
"Pelaku sakit hati dan merasa kesal kemudian dipukul pakai besi dan dipotong menjadi beberapa bagian."
"Menguasai kendaraan korban berupa kendaraan bermotor," kata Kapolda saat konferensi pers, Selasa (30/5/2023).
Kapolda juga menuturkan, ada motif asmara dibalik pembunuhan keji itu.
"Nyilih motor ra disilehne (pinjam motor tak diberikan."
"Motif asmara itu korbannya sendiri punya cewek, ceweknya dia dilamar tidak mau jadi dua kali sakit hati dia," ujar Kapolda.
Adapun pelaku dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Sosok Suyono Pelaku Mutilasi yang Buang Potongan Tubuh Korbannya di Sungai, Warga Laweyan Solo
Sebelumnya, misteri potongan tubuh manusia yang ditemukan di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Korban Suyono bernama Rohmadi berusia 50 tahun merupakan warga Kampung Keprabon Wetan, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Dalam kasus itu, enam potongan tubuh R ditemukan di Kali Jenes dan Sungai Bengawan Solo yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Solo.
Potongan tubuh itu ditemukan mulai hari Minggu (21/5/2023) hingga Senin (22/5/2023).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudussy, mengungkapkan korban tersebut tewas karena luka senjata tajam di kepala bagian atas.
Di bagian kepala atas korban, ungkap Iqbal, ditemukan dua luka terbuka akibat senjata tajam.
"Sebab kematian kekerasan tajam pada kepala bagian atas."
"Di daerah kepala ada dua luka terbuka berupa kekerasan benda tajam dengan dasar tulang tengkorak yang menimbulkan pendarahan hebat pada rongga kepala," ungkap Iqbal, Senin, dilansir TribunSolo.com.
Iqbal melanjutkan, korban dimutilasi dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Jenazah termutilasi dalam keadaan meninggal dunia dan ditenggelamkan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Tribun Solo.com/Ahmad Syarifuddin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.