Minggu, 10 Agustus 2025

Guru Cabuli Santri di Garut

Sosok Aep Saepudin, Guru Ngaji yang Cabuli 17 Anak di Garut, Hidup Sendiri, Anak dan Istri Meninggal

Aep Saepudin, oknum guru ngaji di Garut cabuli 17 bocah laki-laki. Berikut sosoknya

News Law
ILUSTRASI - Aep Saepudin, oknum guru ngaji di Garut cabuli 17 bocah laki-laki. Berikut sosoknya 

"Kemungkinan ada kelainan seks karena dari informasi histori dari pelaku tersebut. Pelaku mengalami juga kejadian tersebut (kekerasan seksual) saat kecil dengan perlakuan yang sama," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi, Kamis, dikutip dari TribunJabar.id.

Inilah tampang Aep Saepudin (50), seorang oknum guru ngaji di Garut yang merudapaksa 17 muridnya, saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polres Garut, Polda Jabar, Kamis (1/6/2023).
Inilah tampang Aep Saepudin (50), seorang oknum guru ngaji di Garut yang merudapaksa 17 muridnya, saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polres Garut, Polda Jabar, Kamis (1/6/2023). (TribunJabar.id)

Sehari-hari, pelaku membuka layanan mengaji bagi warga di sekitar rumahnya.

Pekerjaan itu dilakukan oleh pelaku sejak 2022.

Sementara untuk perbuatan bejatnya itu dilakukan sejak satu bulan yang lalu.

Sementara itu, Ketua MUI Garut, Sirojul Munir mengatakan, pelaku tak memiliki riwayat yang jelas tentang keilmuannya sebagai seorang guru ngaji.

Hal itu ia ketahui saat melakukan komunikasi langsung dengan pelaku di Polres Garut.

Dari komunikasi tersebut, ia menyimpulkan bahwa pelaku telah berbohong soal masa lalunya yang disebut pernah belajar di salah satu pesantren.

"Kesimpulan saya, dia ini bukan ustaz, tapi ustaz abal-abal yang mengaku ustaz begitu."

"Jadi oknum masyarakat yang mengaku ustaz," terangnya.

Kronologi Kasus Terungkap

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, kejahatan seksual Aep terbongkar setelah seorang korban mengadu ke orangtuanya.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Garut Cabuli 17 Bocah Laki-Laki, Pengakuan Lengkap Pelaku hingga Tanggapan MUI

Orangtua tersebut lantas menanyakan kepada orangtua lain yang anaknya mengaji di tempat pelaku.

Setelah ditanyakan, ternyata para anak tersebut juga menjadi korban pelecehan seksual oleh Aep.

"Setelah ditanyakan, ternyata para anak-anak yang juga menjadi murid mengaji dan sering bermain di rumah tinggal tersangka juga diperlakukan hal yang sama oleh tersangka," terangnya.

Pelaku melakukan bujuk rayu agar korban mau menuruti keinginan bejatnya.

Selain itu, pelaku juga mengancam agar korban tidak melaporkan perbuatannya kepada orangtua mereka.

"Yaitu mengancam dengan kalimat ulah bebeja ka sasaha bisi diarah (jangan bilang kepada siapa-siapa nanti diincar)," bebernya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan