Senin, 18 Agustus 2025

Ibu dan Anak di Bukittinggi Lakukan Hubungan Inses, Ini Kata IPWL hingga Sudah Dikarantina

Anak dan ibu di Bukittinggi, Sumatera Barat lakukan hubungan sedarah atau inses. Sang anak disebut ada gangguan di otak

Tribunlampung.co.id/Dodi Kurniawan
Ilustrasi - Anak dan ibu di Bukittinggi, Sumatera Barat lakukan hubungan sedarah atau inses. Sang anak disebut ada gangguan di otak 

TRIBUNNEWS.COM - Anak dan ibu di Bukittinggi, Sumatera Barat lakukan hubungan sedarah atau inses.

LSM Ganggam Solidaritas-IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) Agam Solid pun melakukan pengecekan.

Ternyata sang anak mengalami gangguan jiwa.

Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengungkapkan, ada gangguan sensor motorik di anak tersebut.

"Setelah kami cek, ada indikasi gangguan jiwa pada anak itu. Kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," ucapnya.

Diketahui, anak itu kini telah berusia 28 tahun atau rentang usia seorang pemuda. Kasus ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, ketika ia duduk di bangku SMA.

Baca juga: Pria di Surabaya Hamili Anaknya Sendiri, Terungkap setelah Bayi Hasil Hubungan Inses Meninggal

Sukendra mengatakan, salah satu metode yang dilakukan IPWL Agam Solid dalam pengecekan terhadap pemuda tersebut dengan memberikan sejumlah pertanyaan terhadapnya.

Satu pertanyaan di antaranya adalah pertanyaan terkait aktivitas keseharian. Adapun hasilnya, pada waktu yang cepat anak tersebut bisa lupa, lalu ingat kembali.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia bisa, kadang tidak bisa. Kami beri arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukendra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk di bangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.

Kendati sudah konsumsi lem sejak SMP, pemuda tersebut baru melakukan hubungan seksual dengan ibunya atau inses ketika menginjak bangku sekolah atas atau SMA.

"Pengakuan dari anak (pemuda) itu, inses dengan ibu kandungnya dimulai sejak dia SMA. Kini umurnya sudah 28 tahun, artinya sejak 10 tahun belakang lah," ungkap Sukendra.

Ilustrasi inses
Ilustrasi inses (Tribunlampung.co.id/Dodi Kurniawan)

Baca juga: Dukun Palsu Tipu Janda di Pekalongan: Suruh Lakukan Ritual Hubungan Inses dan Potong Bagian Tubuh

Dikarantina

Kasus inses dengan ibu kandungnya itu baru terungkap seusai IPWL Agam Solid menerima laporan dari pihak keluarga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan