Nasib Suarnati usai Pamer 180 Gram Emas dari Tanah Suci, Dipanggil Bea Cukai dan Diminta Bayar Pajak
Jemaah haji asal Makassar bernama Suarnati Daeng Kanang akan dipanggil Bea Cukai usai pamer memakai 180 gram perhiasan emas.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
Suarnati Daeng Kanang tinggal di Jalan Muhammad Tahir Lepping, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Wanita tersebut memiliki dua orang anak dan tinggal di rumah sederhana.
Suarnati merupakan seorang pengusaha burger dan memiliki warung yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, Suarnati juga memiliki kos-kosan dan rumah yang dikontrakkan.
Dari hasil usahanya, Suarnati dapat berangkat ibadah haji dan membeli sejumlah perhiasan emas untuk oleh-oleh.
Salah satu tetangga, Daeng Mawara mengaku Suarnati merupakan sosok yang dermawan.
Menurutnya Suarnati sering membagi rezeki untuk masyarakat sekitar.
Baca juga: Viral Jemaah Haji asal Makassar Pakai Pakaian 20 Lapis hingga Borong 100 Gram Emas untuk Oleh-oleh
“Iya Ibu Haji (Daeng Kanang) dermawan suka bagi-bagi uang, ramah dengan tetangga,” paparnya, Jumat (7/7/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
Ia menambahkan Suarnati rutin berpartisipasi dalam kegiatan warga sebagai donatur.
“Kalau ada kegiatan biasa menyumbang,” tuturnya.

Sementara itu, Suarnati mengaku takut membuka media sosial setelah dirinya viral.
Banyak komentar negatif yang didapat Suarnati dari aksinya pamer perhiasaan emas usai ibadah haji.
"Deh takutka saya buka-buka komen, langsung drop kurasa belum bisa jadi artis," bebernya, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal Makassar Ini Kenakan Perhiasan Emas Berupa Gelang dan Kalung
Suarnati menjelaskan dirinya tidak bermaksud pamer ketika memakai 180 gram emas, namun hal tersebut merupakan nazar yang sudah dibuat setiba di Indonesia.
"Iye nazar tapi ya Allah, iye kodong sebelum daftar (haji) memang sudah bernazar pakaian saya akan seperti ini tapi entah kenapa banyak yag hujat pamer," tandasnya.
Meski dirinya dihujat, Suarnati tetap bersabar dan memaafkan warganet yang berkomentar negatif terhadapnya.
"Tetap dimaafkan (netizen) Tuhan saja maha pemaaf apalagi hanya manusia biasa dan tetap bersabar saja," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakassar.com/Sayyid Zulfiandi) (Kompas.com/Darsil Yahya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.