Kamis, 21 Agustus 2025

Mutilasi di Sleman

Update Mutilasi di Sleman: Polisi Lengkapi Berkas, Pihak UMY Bantah Korban Masuk Kelompok LGBT

Polisi masih melakukan pemberkasan kasus mutilasi di Sleman. Berkas perkara akan segera diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum.

TRIBUNJOGJA.COM Ahmad Syarifuddin/KOMPAS.com Wijaya Kusuma
Kos pelaku mutilasi di Sleman, W, yang berada di kawasan Triharjo, Sleman (kiri). Kos tersebut menjadi tempat W dan RD (kanan) mengeksekusi RTA. Pihak UMY bantah mahasiswanya terlibat kelompok LGBT. 

Ia menegaskan korban tidak memiliki penyimpangan seksual dan masuk kelompok LGBT.

"Kita mencari informasi apa yang dialakukan termasuk riset. Kita kan sedang cari, mendalami toh dia sudah masuk ke berapa informan segala macam. Karena laptopnya masih di Polda DIY, kita belum tahu," tandasnya.

Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023)
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023) (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

Tersangka dan Korban Kenal Lewat Facebook

Diketahui, pembunuhan disertai mutilasi itu bermula saat korban yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung kenal dengan kedua tersangka melalui grup media sosial facebook.

Korban sudah kenal dengan tersangka Waliyin sekitar 3 sampai 4 bulan lalu di grup Facebook.

Dari grup tersebut, mereka kemudian memutuskan untuk bertemu.

Tersangka Waliyin mengundang tersangka RD untuk berkunjung ke Yogyakarta dan bertemu dengan korban yang berinisial R (20).

Pertemuan antara kedua tersangka dan korban dilakukan di kamar kos Waliyin yang terletak di Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.

Hingga akhirnya di kos tersebut aksi pembunuhan dan mutilasi dilakukan kedua tersangka.

"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas gak wajar," tuturnya.

Kombes Pol FX Endriad enggan menjelaskan lebih dalam komunitas tak wajar yang diikuti korban dan tersangka.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi terjadi di kos tersangka Waliyin.

"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," beber Kombes Pol FX Endriad.

Kedua tersangka panik melihat korban meninggal dan berusaha menghilangkan jejak dengan melakukan mutilasi.

Tersangka Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan