Senin, 18 Agustus 2025

Soal Bayi yang Tertukar, Kata Pengacara Dian hingga KPAI Minta Rumah Sakit Tanggung Jawab

Inilah kabar kabar terbaru soal bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat. Terbaru, Dian akhirnya mau melakukan tes DNA

Kolase Wartawan TribunnewsBogor.com Muamarrudin Irfani/Youtube TV One
Perlakuan 2 ibu bayi tertukar di Bogor kepada anak yang dirawatnya tampak memiliki perbedaan. Dalam artikel mengulas tentang respons Pengacara Dian hingga KPAI tentang bayi tertukar di Bogor. 

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djak, menyatakan ada 15 tenaga kesehatan yang diperiksa dan setelah didalami ada lima nakes yang dianggap lalai.

"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja."

"Sementara yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," tuturnya, Minggu (20/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Tak Ada Gelang Tertukar

Saat dua bayi lahir tersebut, nakes menuliskan dua nama bayi menggunakan nama yang sama, Dian.

Rusdy Ridho menjelaskan tidak ada gelang bayi yang tertukar, sehingga dua bayi laki-laki yang lahir pada hari yang sama dipasang gelang kaki atas nama Dian.

Hal ini membuat Dian merasa anak yang selama ini dirawat merupakan anak kandungnya.

Rusdy Ridho menyatakan Siti Mauliah dan Dian menjadi korban kelalaian petugas kesehatan RS Sentosa Bogor.

"Pihak keluarga satunya (Dian) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka."

"Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," paparnya, Rabu (16/8/2023).

Ia juga menyebut, pihak RS Sentosa Bogor harus bertanggung jawab karena merugikan Siti dan Dian.

Ia sebagai kuasa hukum Siti Mauliah akan melaporkan manajemen RS Sentosa Bogor.

"Kenapa bisa dobel? Ini ada menajemen yang buruk tidak melakukan SOP yang benar. Kami akan menggugat kerugian yang sudah dialami klien kami," sambungnya.

Pihaknya juga melaporkan hal ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ketum KPAI, Aris Merdeka Sirait pun mengatakan, kasus ini bukan merupakan kelalaian biasa.

Mengutip TribunnewsBogor.com, Aris pun menyoroti jarak waktu satu tahun yang dijalani Siti hingga mengetahui bahwa anaknya bukan anaknya.

"Sebelumnya pernah ada di Bekasi, tapi bayi tertukar di Bogor ini sampai satu tahun," kata dia.

Ia juga berujar, pihak rumah sakit harus bertanggung jawab.

"RS harus bertanggung jawab," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald) (TribunnewsBogor.com, Reynaldi Adrian/Vivi Febrianti) (Kompas.com, Afdhalul Ikhsan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan