Perluas Akses Layanan Kesehatan, Pemkot Surabaya Bangun RSUD Surabaya Timur
Pemerintah Kota Surabaya mulai membangun RSUD Surabaya Timur untuk mendukung pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Editor:
Content Writer
"Semoga proses pembangunan RSUD Surabaya Timur ini berjalan sesuai aturan dan bermanfaat untuk umat di Kota Surabaya," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kejati Jawa Timur Mia Amiati berharap, groundbreaking RSUD Surabaya Timur sebagai komitmen bersama semua pihak bisa melaksanakan tugas, fungsi, peranan dan tanggung jawab sesuai diatur dalam Undang-Undang (UU).
"Semoga berdirinya Rumah Sakit Surabaya Timur dapat memberikan akses kemudahan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya warga Surabaya," kata Mia Amiati.
Kajati Jatim juga memastikan bahwa Korps Adhyaksa siap mendukung dan memberikan pendampingan hukum dalam proses pembangunan fisik RSUD Surabaya Timur.
Jaminan hukum itu akan diberikan sepanjang proses pembangunan RSUD berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Karena itu sebagai aparat hukum kami memohon semua pihak bisa berkolaborasi, bersinergi untuk bisa melaksanakan kegiatan ini dengan penggunaan anggaran terfokus, tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan, bahwa RSUD Surabaya akan difokuskan dengan layanan unggulan untuk ibu dan anak. Namun, Rumah sakit ini juga tetap akan menyediakan pelayanan kesehatan untuk penyakit umum.
"Rumah sakit ini menyediakan total 257 bed," kata Nanik Sukristina.
Nanik memaparkan, RSUD Surabaya Timur berstatus tipe C sebagai tahap awal. Kemudian secara bertahap, rumah sakit ini akan ditingkatkan statusnya menjadi tipe B.
"Nanti tipe C dulu, kemudian baru kita melangkah naik ke tipe B. Untuk RSUD Soewandhie dan BDH sudah tipe B," katanya.
Baca juga: Kata Jajaran Pemkot Surabaya soal Dugaan Penyiksaan Anak, Satpol PP hingga Plt Kepala DP3APPKB
Sebagai informasi, RSUD Surabaya Timur dibangun dengan luas area sekitar 5,3 hektare. Untuk pengembangan tahap awal, rumah sakit dibangun di area seluas 1,7 hektar.
Sedangkan untuk luas bangunannya mencapai 37 ribu meter persegi. Bangunan RSUD ini akan dilengkapi podium dan dua tower yang masing-masing terdiri dari 8 lantai.
Pembangunan RSUD Surabaya Timur memiliki nilai kontrak Rp494 miliar dan jangka waktu pelaksanaan 360 hari kalender.
RSUD Surabaya Timur akan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya, ruang Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Cardiology Care Unit (ICCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
Selain itu, terdapat layanan jantung anak, rawat inap anak, rawat inap umum, ruang operasi, recovery room, ruang bersalin, ruang nifas, dan sebagainya.
Untuk mengisi kebutuhan tenaga medis RSUD Surabaya Timur, Nanik menyatakan, pihaknya berencana akan membuka rekrutmen. Namun, tidak menutup kemungkinan tenaga medis di RSUD Soewandhie dan BDH juga diatur mengisi RSUD Surabaya Timur.
"Tentu dengan tetap mempertimbangkan stabilitas di masing-masing rumah sakit. Jadi semua rumah sakit harus dalam kondisi baik, nanti kita tata," pungkasnya.(*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Digitalisasi Aset Jadi Strategi Pemkot Surabaya Genjot PAD 2025 |
![]() |
---|
Surabaya Kembali Raih Status Kota Layak Anak, Rekor Tujuh Kali Beruntun |
![]() |
---|
Gandeng BRIN, Pemkot Surabaya Siapkan Kebun Raya Mangrove Jadi Pusat Perpustakaan Bakau Dunia |
![]() |
---|
Bukan hanya di Surabaya, Insiden Bendera Terbalik Juga Terjadi di Mamasa |
![]() |
---|
Insiden Bendera Terbalik di Surabaya, Wali Kota Eri: Paskibraka Tunjukkan Mental Luar Biasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.