Sabtu, 6 September 2025

Misteri Kematian Pasutri Berpelukan Terungkap, Ditemukan Bahan Kimia di Teh, Punya Utang Rp 800 Juta

Misteri kematian pasangan suami istri (pasutri) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Lokasi rumah duka dan (Kanan) Jenazah IDP saat dibawa menuju pemakaman di Desa Tegalrejo, Klaten, Rabu (11/10/2023). - Misteri kematian pasangan suami istri (pasutri) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. 

TRIBUNNEWS.COM - Misteri kematian pasangan suami istri (pasutri) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Jasad Y (37) dan istrinya, IDP (39), ditemukan dalam kondisi berpelukan di rumah mereka pada Rabu (11/10/2023).

Keduanya diduga kuat tewas karena mengakhiri hidup.

Hal tersebut dikuatkan dengan hasil sampel makanan dan cairan teh yang dikirim laboratorium forensik (Labfor) Semarang, Jawa Tengah.

Dari hasil Labfor, cairan teh yang diuji mengandung zat kimia berbahaya.

Kandungan kimia berbahaya itu berasal dari obat nyamuk cair.

Baca juga: Mayat Pasutri Ditemukan Berpelukan di Klaten, Tewas Tak Wajar dan Berkaitan Utang Rp800 Juta?

Cairan teh itu diduga sempat diminum oleh pasutri tersebut, sebelum ditemukan meninggal.

Demikian disampaikan KBO Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, Kamis (9/11/2023), dilansir TribunSolo.com.

"Dari hasil koordinasi dan juga komunikasi ke Labfor, ada cairan kimia berbahaya masuk ke dalam minuman teh yang diminum pasutri tersebut," katanya.

Pasutri tersebut nekat mengkahiri hidup diduga karena terlilit utang yang jumlahnya ratusan juta.

Berdasarkan pemeriksaan saksi yang dilakukan penyidik, utang pasutri tersebut mencapai Rp 800 juta.

Umar mengatakan, setelah Y dan IDP tewas, banyak orang mendatangi rumah mereka untuk menagih utang.

"Dugaan kuat (bunuh diri) karena di sisi lain kan petunjuk sudah memperkuat."

"Dia utangnya juga banyak. Utangnya ada orang per orang, perbankan juga."

"Kemarin sementara dari penyidik yang mendata pada saat beberapa hari setelah meninggal itu totalnya ada sekitar Rp 800 juta," jelas Umar, mengutip Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan