Selasa, 23 September 2025

Pesawat TNI AU Jatuh di Gunung Bromo

Pesawat TNI yang Mengalami Kecelakaan di Pasuruan Tiba-tiba Meledak, Warga Lari Menjauh

Di video lain memperlihatkan api membara dari bangkai pesawat yang teronggok di atas lahan lapang

Editor: Eko Sutriyanto
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Pesawat TNI AU jatuh di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di sekitar Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Eben Haezer |

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video amatir detik-detik pesawat tempur milik TNI saat mengalami kecelakaan di Desa Keduwung, kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, jatim, Kamis (16/11/2023) dan viral di media sosial.

Selain video berdurasi 8 detik yang memperlihatkan dari dekat bangkai pesawat yang diduga pesawat Super Tucano tersebut.

Di video lain memperlihatkan api membara dari bangkai pesawat yang teronggok di atas lahan lapang.

Di salah satu video lainnya, juga terlihat bangkai pesawat sempat mengeluarkan ledakan yang membuat takut warga di sekitarnya.

"Ya Allah!" teriak seorang warga saat bangkai pesawat yang didekatinya tiba-tiba mengeluarkan ledakan.

Sejumlah warga ini pun spontan berlari menjauh karena takut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pesawat TNI AU Super Tucano Jatuh di Pasuruan Jawa Timur

Informasi terbaru yang telah diperoleh saat ini, ternyata ada 2 pesawat yang mengalami kecelakaan.

Namun, informasi ini masih sedang dikonfirmasikan kepada pihak terkait.

Demikian pula dengan kronologi lengkap insiden ini. 

Jenis Pesawat

 Bla dilihat dalam video, di bangkai pesawat terlihat tail number TT-3103 di bawah gambar bendera Merah Putih. Selain itu juga terlihat ada tulisan TNI di bodi pesawat tersebut.

Bila merujuk dari laman TNI AU, pesawat dengan tail number TT-3103 ini adalah pesawat tempur taktis Super Tucano buatan Brasill.

Pesawat tempur ini didatangkan pada 2012 dan 2013 silam di pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang.

Pesawat Super Tucano EMB 314 dengan kursi ganda ini dulunya digunakan untuk menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.

Pesawat ini memiliki kemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh dimedan perang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan