Sifat Mahasiswa asal Sumut yang Tewas di Bali Terkuak, Pihak Keluarga Beberkan 3 Kejanggalan
Monalisa mengungkapkan bahwa, sampai saat ini ia belum percaya adiknya meninggal dunia dengan cara tragis
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aldi Sahilatua Nababan, seorang mahasiswa di kampus Elizabeth International Bali tewas mengenaskan di kamar kosnya yang terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kabar tewasnya korban dalam kondisi nyaris membusuk dan ditemukan sejumlah luka termasuk alat kelaminnya, membuat keluarga syok.
Kakak korban, Monalisa Nababan, adiknya ini merantau ke Bali untuk menempuh pendidikan di kampus pariwisata dan sekolah perhotelan (Elizabeth International Bali).
Di Bali, adiknya yang merupakan anak ketiga dan enam bersaudara ini sudah menetapkan selama dua tahun.
"Dia sudah dua tahun di Bali, tinggal ngekos sendirian memang," kata Monalisa kepada Tribun Medan, Kamis (23/11/2023).
Katanya, semasa hidup korban dikenal sebagai anak yang baik dan sopan kepada keluarga.
Adiknya ini juga selalu terbuka kepadanya jika memiliki masalah.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswa asal Tapanuli Selatan di Bali, Korban Terlilit Tali Tampar
"Kalau pun dia ada masalah pasti selalu cerita, dia orangnya jujur nggak pernah menyembunyikan masalah karena anaknya pun suka berteman," sebutnya.
Monalisa mengungkapkan bahwa, sampai saat ini ia belum percaya adiknya meninggal dunia dengan cara tragis.
Ia dan pihak keluarga pun berharap agar polisi bisa segera mengungkap misteri kematian adiknya itu.
"Dugaan kita adik saya jadi korban pembunuhan, karena meninggalnya sangat janggal," pungkasnya.
Pengacara ternama Hotman Paris memberikan atensi tinggi untuk kasus kematian Aldi.
Melalui laman Instagram-nya, Hotman Paris membagikan video saat ibunda Aldi menjerit meminta keadilan.
Hotman Paris meminta agar keluarga Aldi ada yang menghubunginya.
Hotman diduga akan membantu keluarga Aldi dalam mengusut kasus dugaan pembunuhan tersebut.
"Apa keluarga butuh bantuan Hotman 911?? Anaknya mati?" imbuh Hotman Paris.

Keluarga Tuntut Keadilan
Melalui laman instagramnya, kakak ASN, Monalisa Nababan pun meminta pertolongan ke Presiden Jokowi.
"Adik saya ALDI SAHILATUA NABABAN yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan MENINGGAL DIBUNUH di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," tulis Monalisa Nababan dalam unggahannya.
Mengurai kematian sang adik, Monalisa menyebut beberapa kejanggalan dalam kasus terbunuhnya ASN.
Pertama, Monalisa terkejut kala melihat kondisi jasad ASN yakni tampak lebam dengan alat kelamin yang pecah dan mengeluarkan banyak darah dan mulut dan hidung terdapat banyak darah.
Lalu kondisi engsel siku tangannya tampak bergeser.
Selain kejanggalan tersebut, ada pula hal aneh kedua terkait kematian ASN yakni terkait aksi dokter yang menolak keluarga korban melihat proses autopsi ASN.
Baca juga: Mayat Warga Martapura Timur Ditemukan di Lahan Kosong, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Tindak Kekerasan
Proses autopsi ASN pun baru dilaksanakan empat hari setelahnya.
"Sekarang jenazah sedang di autopsi di RS Bhayangkara Medan. Tapi dari PIHAK KELUARGA TIDAK DIPERBOLEHKAN IKUT MENYAKSIKAN PROSES AUTOPSI. Sementara kami pihak keluarga sudah memberi opsi untuk diwakilkan dokter yang ditunjuk keluarga tapi tidak diterima oleh DOKTER FORENSIK DESI dah bahkan ruangan bedah dikunci rapat dan dikawal penjaga. Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan jenazah dari mulai pembukaan peti sampai di autopsi," kata Monalisa.
Mengetahui hal tersebut, ibunda ASN pun histeris di depan ruangan autopsi.
Wanita paruh baya itu berteriak-teriak lantaran tak diizinkan melihat jasad ASN yang telah terbujur kaku.
"Anakku Tuhan, kenapa enggak diperbolehkan kami saksikan anak kami dibedah, tolong Tuhan, ada apa ini sebenarnya, Aldiku! Sampai mati anakku Tuhan," kata ibunda ASN seraya berteriak.
Kejanggalan ketiga yang diurai Monalisa adalah soal gelagat ASN yang menurutnya wajar.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, ASN sempat meminta uang ke kakaknya di tanggal 15 November 2023 atau tiga hari sebelum kejadian.
Kala itu ASN minta dikirimi uang karena hendak berbelanja.
"Hari Rabu seperti biasa dia (ASN) minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," pungkas Monalisa dikutip dari Tribun Medan.
Monalisa pun mendengar cerita dari anak pemilik kos bahwa di hari Kamis ASN sempat meminjam motor untuk berbelanja.
"Barulah dia belanja. Karena pengakuan anak pemilik kos juga adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja, kala ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," imbuh Monalisa.
Uraian Monalisa soal permintaan ASN tersebut seolah ingin menepis dugaan korban mengakhiri hidup.
Selain Monalisa, teman ASN juga membantah dugaan tersebut.
Menunjukkan kondisi TKP ditemukannya jasad ASN, Ningot Rumapea menyebut tak mungkin ASN mengakhiri hidupnya secara tiba-tiba.
"Mungkin di sini kita bisa menggunakan logika yang benar dan tepat. Gambar ini adalah kamar kos akhir teman saya (Alm ASN). Bisa tidak orang gantung diri terus meninggal dengan kondisi tinggi pintu kos seperti gambar ini", kata Ningot.
Atas kasus tersebut, keluarga ASN meminta keadilan agar diusut secara tuntas. (Tribun Medan/Alfiansyah) (Tribun Bali/Mei Yuniken)
Sumber: Tribun Medan
Prakiraan Cuaca Kota Medan Hari Ini, Kamis 7 Agustus 2025: Waspada Hujan pada Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Kejuaraan Pencak Silat Open Championship 2025 di Medan Ikut Dongkrak Omzet UMKM |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Medan Kamis, 7 Agustus 2025: Hujan Ringan pada Siang Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Medan Hari Ini, Rabu 6 Agustus 2025: Waspada Hujan Ringan pada Siang dan Malam |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Medan Rabu, 6 Agustus 2025: Hujan Ringan pada Sore Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.