Pengungsi Rohingya
Pengusir Pengungsi Rohingya Memakai Almamater Kampus Al Washliyah, Begini Klarifikasi Universitas
Kampus dengan tegas menyatakan tidak terlibat dalam aksi yang berlangsung di Balai Meuseuraya beberapa hari lalu.
Editor:
Erik S
Tanggung jawab pendidikan dengan kata lain adalah memerdekakan jiwa dan pikiran pembelajar.
“Pramoedya Ananta Toer juga pernah berkata, seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan,” ucap Zuhal.
Selanjutnya, secara kelembagaan HMI Cabang Banda Aceh juga mendesak otoritas berwenang dalam lingkup nasional dalam hal ini Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Aceh agar mengambil keputusan yang bijaksana dan solutif dalam koridor hukum Negara.
Hal ini merujuk pada pasal 3 UU Nomor 37 Tahun 1999 yang dijelaskan dalam pasal 3 Perpres 125 Tahun 2016.
Diketahui pengungsi Rohingnya mengalami penderitaan sosial oleh Junta Militer Myanmar dan human trafficking (perdagangan manusia).
“Jangan sampai mereka juga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kaum demagog berjubah almamater,” kata Zuhal.
Baca juga: UNHCR: Aksi Mahasiswa Usir Rohingya Hasil Kampanye Online Terkoordinasi
Terakhir, pemerintah pusat dan daerah seyogyanya juga harus melahirkan kebijakan yang mampu menjawab persoalan sosial ini.
“Sehingga tidak akan melahirkan konflik horizontal di Aceh,” pungkasnya.
Penulis: Sara Masroni
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pakai Almamater Kampus Al Washliyah usir Rohingya, PEMA: Bukan Seruan Kami
Sumber: Serambi Indonesia
Pengungsi Rohingya
Tiga Awak Kapal Didakwa Selundupkan 137 Pengungsi Rohingya di Aceh |
---|
30 Pengungsi Rohingya Melarikan Diri dari Kamp Padang Tiji Pidie: Sebagian Menuju Medan dan Malaysia |
---|
Belasan Pengungsi Rohingya Tampak Kebingungan di Pinggir Jalan, Polisi Selidiki Asal Usul Mereka |
---|
Warga Aceh Timur Tanggung Biaya Makan 137 Pengungsi Rohingya Karena Belum Berlayar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.