Kecelakaan Kereta Api di Bandung
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan Kereta di Cicalengka: Wawancara Petugas dan Periksa Black Box
Saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Apabila investigasi tersebut lancar, dikatakan Soerjanto, maka analisisnya bisa dipercepat.
"Nah, kadang kalau udah rusak, kita butuh melakukan perbaikan dulu sehingga bisa memakan waktu sampai satu bulan, baru kebaca, baru kita bisa menganalisis datanya," ucapnya.
FSPP Minta Semua Pihak Tak Sebar Dugaan Penyebab Kecelakaan

Federasi Serikat Pekerja Kereta Api/Perkeretaapian (FSPP) meminta semua pihak untuk tetap menunggu hasil investigasi KNKT terkait penyebab kecelakaan kereta tersebut.
Maka dari itu, Kepala Divisi Humas FSPP, Cerah Buana mengingatkan pihak-pihak di luar Kementerian Perhubungan, KAI, maupun KNKT untuk tidak meduga-duga penyebab kecelakaan.
Karena menyimpulkan dugaan akan memperkeruh suasana.
"Mohon semua pihak menyampaikan hal yang arif dan bijaksana, semua proses investigasi sedang mulai diselidiki serta mohon tidak memberikan kesimpulan dan dugaan karena sebab dari salah satu aspek dan faktor," ucap Cerah Buana dalam pernyataan yang diperoleh Tribunnews, Sabtu (6/1/2024).
"Karena KNKT dan Tim Internal PT KAI baru mulai penyelidikan dan belum ada dugaan penyebab dari salah satu aspek. Mohon jangan ada yang menyimpulkan dugaan apapun sebelum ada penyelidikan yang mendalam," sambungnya.
Lebih lanjut, Cerah Buana juga menjelaskan bahwa ada sekitar 37 penumpang KA Turangga yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Total penumpang KA Turangg itu diketahui ada sebanyak 287 orang dan KA 350 CL Bandung Raya sebanyak 191 penumpang.
"Pihak yang berwenang juga melakukan investigasi Bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan," papar Cerah Buana.
Sebagai informasi, kini jalur kereta juga sudah dapat digunakan setelah insiden kecelakaan itu.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan bahwa petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka sudah aman dan dapat dilewati per Sabtu (6/1/2024).
Namun, kereta api hanya dapat melintas dengan kecepatan terbatas 20 km per jam. Normalisasi jalur rel juga masih terus dilakukan untuk keandalan perjalanan KA.
Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, meski sudah dapat dilewati KA, saat ini KAI Commuter bersama KAI Daop 2 Bandung masih melakukan rekayasa pola operasi perjalanan khusus Commuter Line Bandung Raya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.