Pelajar di Gorontalo Memar-memar Mengaku Dianiaya Oknum Polisi Pakai Senjata, Berikut Kronologisnya
Seorang pelajar berinisial AAP mengalami memar-memar diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang oknum polisi.
Penulis:
Dewi Agustina
TA pun membawa Aziz ke RS Bhayangkara dan mendapatkan perawatan.
Seluruh biaya pengobatan ditanggung TA sebab Aziz mengaku belum punya BPJS Kesehatan.
Lapor ke Polda Gorontalo
Atas insiden itu, AAP kemudian mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).
Riska kala itu sedang menjalani tugas di Puskesmas Gorontalo Utara.
Azis tinggal bersama Riska. Orang tuanya saat ini berada di Kalimantan.
"Dia tinggal dengan saya dan saat ini dia sekolah di SMK di Limboto," ungkap Riska.
Riska kemudian melaporkan kejadian yang menimpa keponakannya itu ke SPKT Polda Gorontalo.
"Sudah diperiksa dan sudah divisum juga," ucapnya.
Riska melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polda Gorontalo.
Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, laporan telah masuk ke SPKT Polda Gorontalo, dengan nomor STTLP/B/41/I/2024/SPKT/POLDA GORONTALO.
Mahasiswi Jadi Korban Salah Sasaran
Sementara itu di Kendari, seorang mahasiswi berinisial M menjadi korban peluru nyasar alias salah sasaran oknum Polda Sultra, Rabu (31/1/2024) dini hari.
Peristiwa itu terjadi di dekat SPBU Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Informasi yang dihimpun Tribun, M menjadi korban salah tembak oknum polisi Polda Sultra yang bertugas di bagian narkoba.
Sepupu korban bernama Lukman mengatakan, Dirnarkoba Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Tcahyo Bawono sempat mengunjungi korban di RS Ismoyo Korem Kota Kendari.
"Sekitar jam 7 (Dirnarkoba Polda Sultra) dia datang, nanti saya kirimkan rekamannya pas M ngobrol sama Dir Narkoba," ujar Lukman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.