Kamis, 25 September 2025

Pesisir Pantai Sakera Teluk Sebong Kabupaten Bintan Tercemar Limbah Minyak Hitam

Pantai Sakera memang kerap kali dicemari limbah minyak hitam dan yang kali ini terjadi sejak seminggu yang lalu

Editor: Eko Sutriyanto
tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng
LIMBAH - Seorang warga sedang melihat limbah minyak hitam yang mencemari pesisir laut Pantai Sakera, Bintan, Kamis (14/3/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Batam Ronnye Lodo Laleng

TRIBUNNEWS.COM, BINTAN -   Limbah minyak hitam mencemari pesisir pantai Sakera, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (13/3/2024) malam.

Kasatpolairud Polres Bintan, Iptu Sarianto mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari warga tadi malam.

"Hari ini kami turun ke lokasi untuk cek kondisi laut," kata Sarianto saat ditemui Tribun Batam, Kamis (14/3/2024).

Diakuinya, Pantai Sakera memang kerap kali dicemari limbah minyak hitam.

"Tahun lalu juga sama. Bisa dikatakan setiap tahun terjadi di sini," ucapnya.

Informasi sementara, pencemaran air laut di pesisir Pantai Sakera sudah terjadi kurang lebih seminggu belakangan ini.

"Tadi tim gabungan yang terdiri dari Polairud, KPLP, DLH sudah membersihkan bagian atas saja.

Untuk selanjutnya harus menggunakan alat berat, sebab minyak sudah menyatu dengan sampah" ungkapnya.

Baca juga: Banjir Warna Ungu di Muara Baru Diduga Karena Kontaminasi Limbah Oli dan Sisa Banjir Rob 

Pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan DLH Kepri untuk proses penanganan ini.

Sebelumnya Pantai di sekitar Trikora, Malang Rapat hingga Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepri tercemar lumpur minyak hitam (sludge oil).

Tak saja merusak keindahan alam, seperti pasir putih, minyak kotor itu mengurangi mata pencaharian warga sekitar yang berprofesi nelayan.

Seorang nelayan, Bob (34) mengaku jengkel dengan adanya cemaran minyak di pantai tersebut apalagi kejadian ini bukan yang pertama kali.

"Tumpahan dan pencemaran ini merupakan kesekian kalinya. Kasihan kami para nelayan. Jika sudah begini kami pun tak bisa melaut lagi," kata Bob, Jumat (23/2/2024).

Dia waswas dengan adanya pencemaran itu. Pasalnya ikan mati dan merusak kebersihan laut di Malang Rapat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan