Selasa, 30 September 2025

Perang Sarung di Lampung Renggut Nyawa Remaja, Sempat Pulang setelah Tarawih

Seorang remaja asal Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia usai tawuran perang sarung pada Senin (18/3/2024) malam.

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Baru
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin bersama Kapolsek Kalianda AKP Sugiyanto menyambangi rumah korban perang sarung di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (18/3/2024) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja asal Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia usai tawuran perang sarung pada Senin (18/3/2024) malam.

Kini, korban yang berinisial LRF (14) telah dimakamkan di TPU desanya.

Ayah korban bernama Hendri menyebut, pihak polisi telah memanggil teman-teman anaknya untuk dimintai keterangan.

"Kalau nggak salah sudah ada 5-6 orang teman anak saya yang dipanggil, yang waktu itu bareng anak saya. Mereka naik 3 motor dengan cara berboncengan," ujarnya, Selasa (19/3/2024).

Tribun Lampung melaporkan, tawuran perang sarung terjadi antara kelompok anak remaja dari Desa Kecapi dan Desa Pematang.

Kini, pihak kepolisian tengah mendalami persitiwa perang sarung tersebut.

"Kepolisian Daerah Lampung mengimbau masyarakat di dua desa yang berada di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan untuk saling menahan diri pasca tewasnya seorang remaja dalam peristiwa perang sarung." 

"Polres Lampung Selatan tengah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini. Kami akan bekerja secara profesional untuk segera mengungkap peristiwa ini," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik, Selasa (19/3/2024).

Berikut adalah kronologi peristiwa perang sarung yang merenggut nyawa tersebut.

Pada Senin (18/3/2024) malam, Hendri menyebut anaknya ijin berangkat untuk sholat tarawih.

Setelah selesai, korban sempat pulang ke rumah.

Baca juga: Remaja di Lampung Tewas Akibat Perang Sarung, Ini Keterangan Ayah Korban

Lalu, LRF ijin ke ayahnya untuk bermain dengan teman-temannya.

Hendri pun mengaku sempat melihat anaknya mengendarai motor bersama teman-temannya.

"Saya waktu itu lagi di pos ronda, terus liat teman-temannya lewat bawa motor, bawa anak saya juga. Cuma mereka nggak mampir."

"Tak selang berapa lama, temennya itu nyamperin saya katanya anak saya lagi di bidan desa. Saya langsung ke sana," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan