Selasa, 9 September 2025

Cemburu Buta Jadi Alasan Suami Bunuh Istri di Makassar yang Jasadnya Baru Ditemukan 6 Tahun Kemudian

Inilah motif suami bunuh istri di Makassar. Kasus terbongkar setelah anak korban dan pelaku melapor ke polisi atas apa yang dilakukan ayahnya

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi pembunuhan - Jasad wanita ditemukan sudah jadi tulang di sebuah rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Korban yang berinisial J tersebut ternyata dibunuh suaminya sendiri, H. Enam tahun berlalu sejak pembunuhan, anak korban dan pelaku yang tadinya diminta berbohong oleh H kini melaporkan ayahnya ke polisi hingga akhirnya kasus pembunuhan pun terbongkar 

Di belakang rumah tersebut terdapat kubangan tanah yang digunakan pelaku untuk mengubur mayat korban.

H kemudian menutupinya menggunakan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor,"

"Tidak (saya gali), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," sambungnya.

Anak Diminta Berbohong

Kasus yang tertutup rapat selama enam tahun ini pun terbongkar lantaran VI (17), anak sulung pelaku dan korban melaporkan ayahnya ke polisi atas kasus pembunuhan tersebut.

Kompas.com mewartakan, saat pembunuhan terjadi, VI masih duduk di bangku sekolah dasar.

Seingat VI, ibunya dianiaya ayahnya hingga alami luka di bagian wajahnya.

"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," kata VI di hadapan penyidik di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (13/4/2024) malam.

Berselang dua hari, VI melihat ibunya terbaring di lantai tak sadarkan diri setelah ia pulang sekolah.

Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Blitar Terungkap, Tersangka 2 Tahun Tinggal di Rumah Lokasi Jasad Dicor

"Dua hari kemudian setelah pulang sekolah, saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama," ujarnya.

Setelah itu, VI melihat ayahnya membawa korban ke belakang rumah.

Pelaku pun meminta VI untuk berbohong apabila ada yang bertanya semen itu untuk apa.

"Kemudian memberitahukan kepada saya kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," ucapnya.

VI mengaku, ia dan adiknya yang saat itu berusia lima tahun untuk berbohong apabila ada yang menanyakan keberadaan ibunya.

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun,"

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan