Selasa, 12 Agustus 2025

Pesawat Latih Jatuh di Serpong

Perasaan Tak Biasa Paman Pulu di Hari Pesawat Jatuh di BSD, Insiden yang Tewaskan Keponakannya

Pulu Darmawan menjadi satu dari tiga korban tewas dalam insiden pesawat jatuh di BSD, Minggu (19/5/2024). Paman ungkap perasaan aneh di hari kejadian.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa puing-puing pesawat latih yang jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024). Pesawat latih berjenis Tecnam P2006T dengan nomor pesawat PK-IFP tersebut jatuh dengan menewaskan tiga orang, termasuk sang pilot. 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat latih jenis Tecnam P2006T di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024).

Satu di antaranya adalah sang pilot, Pulu Darmawan (39), warga Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Dilansir Kompas.com, Pulu sudah 10 tahun bekerja sebagai instruktur penerbang atau pilot.

"Dulu dia juga alumni terus direktrut menjadi instruktur," kata Paman Pulu, Sukro Partono, saat ditemui di rumah duka, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Minggu.

Sukro mengaku terakhir bertemu Pulu Lebaran tahun lalu, saat keponakannya tersebut pulang liburan.

"Terakhir bertemu Lebaran tahun lalu," kata Sukro kepada TribunJateng.com, Minggu.

"Kalau Lebaran tahun ini tidak pulang," tambahnya.

Sukro mengatakan, ia mendengar kabar insiden maut yang menimpa keponakannya pada Minggu sore.

Sebelum mendapat kabar soal kecelakaan yang dialami Pulu, Sukro mengaku merasakan hal yang tak biasa.

Ia mendadak ingin menghubungi Pulu. Namun, belum sempat keinginannya itu dilakukan, ia lebih dulu mendapat kabar duka.

"Tapi entah kenapa, hari ini tadi saya kok rasanya ingin kontak Pulu. Tapi karena posisi masih di Ambarawa, akhirnya belum jadi kontak. Saya berpikir nanti saja sampai di rumah, ternyata ada kabar ini," ungkap Sukro.

Baca juga: 3 Kesaksian Warga saat Pesawat Jatuh di BSD: 1 Korban Sempat Minta Tolong, 1 Lainnya Terlempar

Rencananya, jenazah Pulu akan dimakamkan di daerah asalnya, Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (20/5/2024).

Selain Pulu Darmawan, insiden jatuhnya pesawat berkode PK-IFP itu juga menewaskan dua orang lainnya.

Mereka adalah co-pilot bernama Suanda dan seorang engineer atas nama Farid Ahmad.

Diketahui, kronologi kecelakaan bermula saat pesawat lepas landas atau take off dari Bandara Pondok Cabe sekitar pukul 11.36 WIB.

Kemudian, pesawat mendarat di Bandara Salakanagara, Tanjung Lesung, Banten, dilansir TribunJakarta.com.

"Landing Tanjung Lesung Bandara Salakanagara. Ground time pemberitahuan sebelum take off dari Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Minggu.

Pesawat itu lalu kembali dari Tanjung Lesung menuju Bandara Pondok Cabe.

Namun, pesawat tersebut terjatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan.

Tiga orang dipastikan meninggal dunia dalam peristiwa jatuhnya pesawat tersebut.

"Korban tiga orang meninggal, dua masih di dalam pesawat, satu tergeletak di luar," tandasnya.

Seorang saksi mata bernama Vijay (27) mengatakan, pesawat sempat berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh di tepi Lapangan Sunburst.

Juru parkir Mc Donald's itu juga mengaku melihat pesawat mengeluarkan asap.

"Saya pertama lihat pesawat itu sudah ada di atas Hotel Pop. Dia berputar-putar sembari mengeluarkan asap juga."

"Setelah makin dekat dengan tanah, dia kayak banting setirlah kalau istilahnya mobil. Nah akhirnya, di sanalah jatuhnya, di Lapangan Sunburst," ungkap Vijay, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: RS Polri Ungkap Kondisi Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Tidak Ada Luka Bakar

Vijay menuturkan, ia tak melihat langsung momen saat pesawat berkode PK-IFP itu terhempas ke tanah karena terhalang pagar dan pohon.

Pada saat pesawat jatuh, daerah itu sedang dilanda hujan deras.

Ia pun hanya mendengar suara benturan pesawat saat jatuh ke tanah saja.

"Suaranya pas di udara kayak suara mesin mati, gimana, ck ck ck, gitu. Nah pas jatuh, suaranya kayak ban mobil tronton meledak," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul SOSOK Pulu D Asal Bandungan Semarang, Instruktur Pilot yang Jadi Korban Pesawat Jatuh di Tangsel

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana, Kompas.com/Dian Ade Permana/Wahyu Adityo Prodjo)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan