Sabtu, 4 Oktober 2025

Tangis Histeris Kakak Beradik saat Jenazah Ayahnya PMI di Malaysia Tiba di Kupang: Ayah, Bangun Ayah

Dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (10/9/2024) dari Malaysia.

Editor: Dewi Agustina
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi proses evakuasi tiga jenazah PMI non Prosedural asal NTT dari Malaysia saat tiba di Terminal Cargo Bandara El Tari Kupang. 

Sedangkan ibunya masih berada di Malaysia.

"Mereka berdua dekat dengan ayahnya. Kakaknya duduk di kelas 4 sekolah dasar, adik baru kelas 1. Jenazah ini akan kami bawa ke Tanah Merah karena rumah mereka di sana," ujar Reni, salah satu keluarga sambil terbata.

Reni enambahkan Donatus pernah mengunjungi anak dan keluarganya di Indonesia, dan rutin berkomunikasi dengan kedua anaknya.

2 Jenazah PMI Asal NTT Tiba di Kupang
Fara (10) dan Viona (7) menangis dambil memeluk peti jenazah ayahnya, Donatus Goa saat tiba di Bandara El Tari Kupang. Korban adalah salah satu PMI yang bekerja di Malaysia.

Sebelum jenazah ayahnya dibungkus dengan terpal, Viona sempat meminta agar bisa melihat jenazah ayahnya.

Permintaan itu dikabulkan oleh petugas BP3MI NTT. Mereka memotong sebagian kain pembungkus di bagian kepala.

Di dalam kain pembungkus itu terdapat peti kayu. Di balik peti kayu dilapisi kaca tebal, agar wajahnya bisa terlihat.

Viona kembali meraung usai melihat wajah ayahnya.

Saat pembungkus kembali ditutup, dia memeluk mama kecilnya erat menyembunyikan wajahnya.

Sementara itu Maria Nahak, menerima jenazah kakak kandungnya Stefanus Nahak.

Sambil berderai air mata keduanya turut dalam doa bersama yang dipimpin oleh Sr. Laurensia dari Yayasan Penyelenggara Ilahi yang konsen terhadap isu pekerja migran Indonesia.

"Kakak saya dikabarkan meninggal pada 1 September 2024. Sebelumnya di tanggal 30 Agustus 2024 kami masih intens berkomunikasi. Tetapi setelah itu pesan saya lewat media sosial tidak direspon," kata Maria.

"Salah satu tetangga saya ada yang kenal dengan bos di perusahaan tempat kakak saya bekerja, mereka mengabarkan kakak saya meninggal dunia karena penyakit jantung," ujarnya.

Ketua Tim Perlindungan BP3MI NTT, Yonas Bahan mengatakan kedua pekerja migran ini meninggal akibat penyakit jantung.

"Hari ini kami menerima dua pekerja migran non prosedural dari Malaysia. Keduanya meninggal akibat permasalahan di bagian jantung. Sejak Januari 2024 hingga tanggal 10 September 2024 BP3MI Provinsi NTT sudah menerima total 84 jenazah pekerja migran dari Malaysia. Dari total 84 ini hanya 2 yang berangkat secara legal," jelas Yonas.

Yonas mengingatkan kepada para pekerja yang akan bekerja ke luar negeri, agar mencari informasi secara resmi di dinas terkait.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved