Rabu, 20 Agustus 2025

Tampang Ketua Geng Motor yang Serang Warga di Deli Serdang, Ternyata Warga Binaan Lapas

11 orang ditangkap atas kasus penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

TRIBUN-MEDAN.COM/ALFIANSYAH
MTA (kursi roda) anggota geng motor, otak penyerangan, dan warga binaan Lapas saat dihadirkan di konferensi pers di Polresta Medan, Jumat (25/10/2024) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 11 orang ditangkap atas kasus penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Penyerangan tersebut membuat dua warga Selambo meninggal dunia.

Mereka yang ditangkap yakni FS (23), MWS (20), RMS (15), MTA (21), MF (21), AP (18), AFP (18), DA (21), JD (17), DAW (17) dan AS (17).

Salah satu di antara 11 orang tersebut adalah ketua geng motor Neleng.

Ia adalah MTA (21) yang juga jadi otak penyerangan ini.

"MTA sebagai ketua geng motor neleng," kata Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto.

Mengutip TribunMedan.com, MTA merupakan warga binaan Lapas Labuhan Deli.

MTA dipenjara juga karena kasus serupa.

"Dia (MTA) ini adalah warga binaan dari Lapas."

"Belum lepas dari tahanan, statusnya bebas bersyarat, tetapi dia melakukan kembali tindak pidana pembunuhan menggunakan senapan angin," sebutnya.

Baca juga: Terpidana Bebas Bersyarat di Deli Serdang Jadi Otak Penyerangan yang Tewaskan 2 Warga Selambo

Whisnu juga mengatakan, 11 orang tersebut juga melakukan tindak kekerasan secara bersama-sama sehingga membuat dua warga kehilangan nyawanya.

"Saya jelaskan, perkara ini terkait dengan tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang sehingga menyebabkan mati," kata Whisnu.

Dua korban tersebut bernama Bungaran Samosir (52) dan Adam Djhorgi (17).

MTA (kursi roda) anggota geng motor, otak penyerangan, dan warga binaan Lapas saat dihadirkan di konferensi pers di Polresta Medan, Jumat (25/10/2024)
MTA (kursi roda) anggota geng motor, otak penyerangan, dan warga binaan Lapas saat dihadirkan di konferensi pers di Polresta Medan, Jumat (25/10/2024) (TRIBUN-MEDAN.COM/ALFIANSYAH)

Bungaran Samosir meninggal setelah mendapatkan luka bacok. Lalu, Adam tewas karena tembakan yang mengenai dadanya.

"Hasil autopsi, Bungaran Samosir mengalami luka bacok hasil dan meninggal dunia, lalu Adam Djhorgi meninggal akibat luka tembakan pada bagian dada, menembus jantung yang menyebabkan pembuluh darahnya pecah," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan