Minggu, 28 September 2025

Asa Anak Pulau Palue Sikka di Bawah Terang Lampu Tenaga Surya

Di pulau terpencil Palue Sikka NTT, tahun 2021 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PT PLN sudah menerangi tujuh desa.

TRIBUN FLORES/GORDY DONOVAN
BELAJAR - Hilarius Febriano Ngaji (11) belajar di bawah terang lampu tenaga surya di rumahnya di Kampung Uwa, Desa Maluriwu, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

"Dulu tidak nyaman karena pakai pelita. Bangun pagi lubang hidung sudah hitam semua," kenang dia.

Meskipun saat itu pakai pelita, dia tak patah semangat untuk belajar. Ayah dan ibunya terus memberikan motivasi agar semangat belajar.

Doa dan harapan mereka rupanya terkabul ketika listrik PLTS masuk ke wilayah itu. Kampung tak lagi gelap gulita.

Di sudut-sudut kampung berdiri tegak tiang listrik. Malam hari sudah terlihat terang karena di depan teras rumah sudah ada lampu listrik.

"Kami harus semangat belajar. Cukup waktu SD empat tahun lalu itu yang kami sengsara, sekarang tidak lagi susah. Listrik sudah menyala, tidak bising dan kami senang, " ujarnya.

Instalasi PLTS di Pulau Palue Sikka NTT
PLTS PT PLN Sikka - Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dibangun PT PLN di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, NTT.

Warga Penuh Syukur 

Ia berharap agar pemerintah terus memperhatikan daerah atau pulau terpencil. Apalagi generasi muda, karena mereka lah yang akan menjadi harapan kampung, bangsa dan negara pada masa yang akan datang.

"Cita-cita saya jadi guru. Harapan saya, semoga listrik terus menyala 24 jam sehingga kami semangat untuk belajar," harapnya.

Buah hati pasangan suami istri Marianus Pajo (44) dan Maria Margareta Nona (44) itu mengaku sejak listrik masuk ke pulau ia semakin giat membaca dan belajar.

"Kami ingin seperti anak-anak lain di Indonesia, merdeka dari sisi penerangan agar bisa belajar aman menggapai cita-cita kelak,"ungkapnya.

Pulau Palue terletak di lepas pantai Pulau Flores bagian utara dan masuk wilayah Kabupaten Sikka, NTT.  Pulau terluar di Sikka ini memiliki sebuah gunung berapi bernama Rokatenda.

Menurut warga, Palue dalam bahasa lokal artinya mari pulang, dengan luas wilayahnya sekitar 41 km persegi serta memiliki penduduk sekitar 10.000 jiwa.

Kecamatan Palue terdiri dari 8 desa yaitu Maluriwu, Reruwairere, Kesokoja, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole, Nitunglea dan Lidi.

Perjalanan ke pulau Palue biasanya menggunakan perahu motor dari pelabuhan Lorens Say Maumere dengan biaya Rp 40.000 per orang dan membutuhkan waktu 4-5 jam perjalanan.

Sedangkan jika menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Kewapante ke Palue biayanya Rp 49.000 per orang dan membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan