Senin, 25 Agustus 2025

Guru Supriyani Dipidanakan

Mengungkap Luka Anak Aipda WH dalam Kasus Supriyani

Dokter forensik membongkar kebenaran di balik luka anak Aipda WH dalam sidang.

Kolase Tribunnews.com
(Kiri) dr Raja Al Fath Widya Iswara dan (Kanan) Guru honorer Supriyani yang terjarat kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya di Kabupaten Konawe Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan pemukulan terhadap anak Aipda WH yang melibatkan guru honorer Supriyani terus berlanjut di Pengadilan Negeri Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Sidang yang berlangsung pada Kamis (7/11/2024), menghadirkan dokter forensik, Raja Al Fath Widya Iswara sebagai saksi ahli.

Dokter Raja Al Fath menyatakan, luka yang dialami anak Aipda WH, yang berinisial D, bukan disebabkan oleh pemukulan dengan gagang sapu, seperti yang dituduhkan.

Dalam kesaksiannya, ia menjelaskan luka tersebut lebih mirip luka melepuh, bukan luka memar.

"Kalau kita melihat ini bukan luka memar tapi luka melepuh, kayak luka bakar, dan kedua kayak luka lecet."

"Jadi ini seperti luka yang tersentuh bagian yang cukup kasar," ungkap dr. Raja dalam sidang.

Pernyataan rekan guru Supriyani, Lilis, semakin memperkuat analisis dokter forensik.

Lilis menjelaskan, ia berada di kelas saat kejadian dan tidak melihat adanya pemukulan.

"Dari pagi hingga pulang sekolah, Ibu Supriyani mengajar di kelas 1B dan tidak ada kejadian pemukulan," jelasnya.

Lilis juga menambahkan, pengakuan anak tersebut berbeda dengan tuduhan yang dialamatkan kepada Supriyani.

"Orang tua D bilang anaknya dipukuli sama ibu Supriyani. Terus saya tanya waktu pakai baju apa, Pak Bowo jawab baju batik."

Baca juga: Supriyani Sempat Mengajar di Kelas Anak Aipda WH di Hari Ia Dipolisikan: Tidak Ada Apa-apa

"Terus saya bilang kalau baju batik hari Rabu sama Kamis. Terus saya tanya lagi ke anaknya, kamu luka karena apa, dia jawab jatuh di sawah."

"Saya tanya lagi mengenai lukanya, HP sudah ditarik oleh Pak Bowo (Aipda WH)," tuturnya.

Alibi Supriyani

Supriyani, yang dituduh memukul anak Aipda WH, juga memberikan alibi.

Ia menyatakan, permintaan maaf yang disampaikan kepada Aipda WH bukan sebagai pengakuan atas pemukulan, melainkan sebagai bentuk permohonan maaf jika ada kesalahan selama mengajar.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan