Sabtu, 23 Agustus 2025

Dosen yang Lecehkan Mahasiswi di Makassar Diskorsing 3 Semester, Farida: Keputusan di Tangan Rektor

Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.

Image by krakenimages.com on Freepik
Ilustrasi pelecehan seksual. Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus pelecehan yang terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.

Seorang dosen berinisial FS pun diskorsing selama tiga semester lantaran melecehkan seorang mahasiswi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas, Farida Patittingi pun membuka alasan kenapa FS hanya dihukum tiga semester saja.

Ia menuturkan, tugasnya hanya memberikan rekomendasi terkait hasil investigasi kasus tersebut.

Sementara kewenangan pemberian sanksi ada di tangan Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa.

"Tugas satgas memberikan rekomendasi dalam aturan itu Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021, yang sekarang diganti menjadi Permendikbud Ristek 55 Tahun 2024. Satgas memberikan rekomendasi ke rektor, kewenangan penjatuhan sanksi ada pada pemimpin perguruan tinggi," jelas Prof Farida dalam Dialog Publik di Aula Prof Mattulada Unhas pada Jumat (22/11/2024) malam.

Mengutip Tribun-Timur.com,  Farida mengaku rekomendasi yang diberikan kepada rektor bersifat berat.

"Rekomendasi itu berat, kena disiplin berat,"

'Itulah keputusan satgas, pemberhentian tetap sebagai ketua penjaminan mutu dan pemberhentian sementara sebagai dosen," lanjutnya.

Sementara untuk pencopotan sebagai dosen, Farida menyebut, bahwa hal tersebut ada pada kewenangan kementerian.

"Pemberhentian itu pada Kementerian," tegasnya.

Baca juga: Mahasiswi Unhas Diduga Dilecehkan Oknum Dosen FIB, Sempat Dikira Halu hingga Terduga Pelaku Disanksi

Diwartakan sebelumnya, seorang mahasiswi diduga dilecehkan oleh dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) di ruang kerjanya.

Korban yang merupakan angkatan 2021 ini mengaku pelecehan dilakukan pada 25 September 2024.

Saat itu, korban diminta bertemu dengan terduga pelaku di ruang kerja.

"Selama ini saya bimbingan layaknya dosen dan mahasiswa, tapi pada hari itu setelah bimbingan, saya minta pulang, namun ditahan," ungkap korban kepada Tribun-Timur.com, Senin (18/11/2024).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan