Sabtu, 16 Agustus 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kecewanya Keluarga Gamma ke DPR, Merasa Dibohongi karena Tak Dilibatkan RDP

Kekecewaan tersebut karena pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, digelar tanpa melibatkan keluarga korban.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024). - Kekecewaan tersebut karena pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, digelar tanpa melibatkan keluarga korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Gamma alias GRO (17), siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah yang tewas ditembak polisi merasa kecewa terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Kekecewaan tersebut karena Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI digelar tanpa melibatkan keluarga korban.

Sebenarnya, pihak keluarga korban sudah dijanjikan untuk mengikuti RDP melalui Zoom.

Namun, pada Selasa (3/12/2024), tautan Zoom tersebut tak bisa diakses.

Sontak, keluarga korban pun merasa kecewa hingga merasa dibohongi.

Demikian yang disampaikan Subambang, juru bicara keluarga GRO.

"Pokoknya DPR itu bohong. Kami terus terang kecewa," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Subambang menuturkan, pihaknya sebelumnya sudah mengirim surat ke Komisi III DPR RI untuk meminta permohonan hadir dalam RDP.

Namun, rencana tersebut dibatalkan secara sepihak dan sebagai gantinya, keluarga korban diizinkan untuk mengikuti secara daring.

Ia mengaku, pihaknya telah menyiapkan bantahan untuk klarifikasi ke polisi.

Karena tak bisa masuk, pihak keluarga hanya bisa menyaksikan RDP melalui televisi.

Baca juga: Keluarga Gamma Kecewa Tak Diberi Akses Ikut RDP Kasus Penembakan: DPR Bohong, Kami Kecewa!

"Kami sudah siapkan bahan bantahan untuk klarifikasi ke polisi. Tapi karena tidak bisa masuk, kami hanya bisa melihat RDP lewat televisi," ungkapnya.

Subambang mengatakan, pihak keluarga menganggap RDP berjalan berat sebelah dengan narasi yang lebih menonjolkan kasus tawuran dibandingkan penembakan.

"Sebetulnya tawuran itu masalah kecil, malah diblow-up besar. Yang seharusnya diangkat adalah peristiwa penembakan," tegas Subambang.

Dalam RDP tersebut, Gamma dinarasikan sebagai inisiator tawuran serta sosok yang membeli senjata tajam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan